Mohon tunggu...
hikma ulvia
hikma ulvia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Institut Agama Islam Al Mawaddah Warrahmah Kolaka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Iklan, Gaya Hidup dan Perilaku Ekonomi

8 Desember 2023   15:25 Diperbarui: 8 Desember 2023   16:11 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memilih media periklanan ditentukan berdasarkan Frekuensi, jangkauan konsumen, dan dampak yang ditimbulkan dari iklan tersebut terhadap konsumen. Pada dasarnya dalam mengiklankan sebuah poduk adalah untuk mempengaruhi sikap khalayak, dalam hal ini tentunya sikap dari konsumen. Meskipun periklanan tidak dapat merubah nilai dan sikap konsumen yang telah berakar dalam, akan tetapi periklanan dapat merubah sikap negatif seseorang terhadap produk menjadi positif. Menurut Suryani faktor pembentukan sikap yaitu dengan promosi produknya kepada konsumen melalui media iklan yang bersifat massal seperti televisi.[5]

 

Selanjutnya dalam jurnal Suprihati dan Wikan Budi Utami mengatakan memahami perilaku konsumen penting sekali bagi pengusaha, pemasar, maupun biro iklan. Pemahamamn mengenai begaimana dan mengapa konsumen melakukan keputusan pembeliannya akan dapat membantu pasar untuk membuat keputusan-keputusan yang tepat dalam menentukan strategi pemasarannya. Banyak pemasar berpendapat bahwa ternyata konsumen tidak selalu mengandalkan aksi atau reaksi sesuai ralaman ekonomi. Hal ini disebabkan karena pada umumnya konsumen bersikap selektif terhadap suatu produk yang dipasarkan, ini berati tidak semua produk yang dipasarkan produsen, akan diterima atau menimbulkan respon untuk membelinya.[6] 

 

Dalam jurnal Melinda dkk, mengatakan Perilaku konsumtif adalah perilaku individu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor sosiologis di dalam kehidupannya yang dituntut untuk mengkonsumsi secarah berlebihan atau pemborosan dan tidak terencana terhadap barang dan jasa yang kurang atau bahkan tidak perlu. 

Gaya hidup konsumtif meliputi seluruh kelompok remaja termasuk mahasiswa. Seperti yang terjadi pada mahasiswa asal Toraja di Universitas Sam Ratulangi Manado yang cenderung berbelanja tanpa memperhatikan kebutuhan atau hanya untuk keinginan saja. Gaya hidup seseorang akan menunjukkan pola kehidupannya yang dicerminkan melalui kegiatan, minat, dan opininya dalam berinteraksi di lingkungan di sekitarnya. Pada dasarnya perilaku yang dimiliki oleh manusia dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor bawaan yang diwariskan oleh orang tua, sedangkan faktor eksternal dapat berupa stimulus-stimulus yang didapatkan dari lingkungannya, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat.[7]

 

Selanjutnya dalam jurnal Olih Solihin mengatakan iklan yang sporadis dan diulang-ulang akan berdampak pada perubahan sikap. Iklan dengan kuatnya mampu membentukgaya hidup baru masyarakat perkotaan. Gaya hidup atau lifestyle yang terkait pada banyak sisi seperti mulai dari gaya hidup berpakaian (fashion), pola hidup, bahasa, hingga pilihan dalam mencari hiburan atau kesenangan baik itu pribadi ataupun bersama. Salah satu gaya hidup masyarakat perkotaan saat ini khusunya kaum remaja adalah mencari hiburan di pusat-pusat perbelanjaan seperti Mall dan sejenisnya.[8]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun