Dalam jurnal penelitian Yuwan Ferdiana Ilahi dan Ceta Indra Lesmana para ekonom mengatakan tindakan ekonomi dapat dilihat dari hubungan antara selera dan harga, ia juga memandang tindakan ekonomi adalah pertukaran yang sederajat. Namun pandangan sosiologinya mengatakan tindakan ekonomi memerlukan kekuasaan dalam mewujudkannya.
Â
      Selanjutnya dalam penelitian Inka Sri Yunara mengatakan konsep melengkapi kebutuhan, mendapatkan keuntungan, mendapatkan penghargaan dan masi banyak konsep lainnya yang merupakan hal yang mendasari tindakan ekonomi. Dalam jurnal ini Kant juga berkata mengenai penglihatan subyektif dan dasar dalam bertindak yang menjadi prinsip manusia dalam bertindak.
Â
      Dalam jurnal utama pada penelitian Akmal Hakim, Zakaria dan Siti Ikramatoun, dimana tindakan ekonomi melekat daam struktur sosial seperti konsep embeddedness yang dikemukakan Granovetter dalam menjelaskan tentang perilaku ekonomi dalam hubungan sosial. Ia juga mengatakan bahwa gagasannya tentang pengaruh struktur sosial dibentuk dari  jaringan sosial pada manfaat ekonomi.
Â
      Namun dalam penelitian Oni Putri dan Nur Hidayah, undersocialized mengatakan tindakan ekonomi adalah gambaran dari kualitas pencapaian individu karena ia melihat kepentingan individu adalah segalanya. Dimana tidak adanya cela untuk pengaruh budaya, agama ataupun struktur sosial kepada tindakan ekonomi.
Â
      Dalam jurnal penelitian milik Paisal Rahmat pendapat para ekonom sama dalam pendapat ekonom di jurnal pertama milik Yuwan Ferdiana Ilahi dan Ceta Indra Lesmana. Dalam jurnal milik Paisal Rahmat faktanya dalam dunia sosial tidak seperti itu, hal ini dapat dipatahkan oleh Coleman yang mengatakan individu bukan merupakan sarana bekerjanya suatu strutur sosial tapi sebagai manfaat ekonomi, sebagai jembatan individu untuk memberikan relasi dengan pihak luar dan sebagai interpenetrasi tindakan ekonomi dan non-ekonomi.
Â
      Selanjutnya dalam penelitian Rahmat Hidayat, dimana dikehidupan nelayan juga terdapat struktur sosial dan relasi hubungan kerja yang dapat mempengaruhi kehidupannya. Struktur sosial sendiri adalah reruntutan susunan hubungan yang dibatasi dan dikontrol sebuah institusi seperti norma-norma yang dibangun oleh masyarakat, adapun hubungan kerja dalah salah satu bentuk relasi soaial dalam proses kerja nelayan.
Â
      Dalam jurnal penelitian Davy Hendri disebutkan komunitas dalam struktur sosial yang sangat heterogen atau sulit dibedakan sehinggah untuk mewujudkan Public Good menjadi sebuah tantangan yang begitu sulit. Dimana keputusan individu untuk turut ikut serta sangat dipengaruh oleh lingkungan sekitarnya, warga yang saling percaya dan memiliki solidaritas ia akan melakukan intervensi untuk kebaikan bersama.
      Sebagaimana dalam jurnal penelitian Yanuar Kusuma Wardani, Yori Herwangi dan Ahmad Sarwadi yang dalam hasil penelitiannya mengatakan tentang peran negatif dan positif dari struktur sosial dalam program PLPBK. Salah satunya ia lah peran positif lembaga sosial dimana adanya perkuatan tindakan sosial melalu hubungan formal ataupu informal. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H