Hal ini dikemukakan oleh Nani indrayanti, katriani puspita ayu, dan Ester lapalu, Pada judul jurnal sosiologi. Penelitian Ariesta, sri rahayu, dan irwan, Swedberg menjelaskan dalam artikel jurnal ilmu sosial bahwa setelah mempelajari perilaku manusia, termasuk perilaku ekonomi, Ia mengetahui bahwa teori tindakan sosial dapat digunakan untuk menganalisis tindakan masyarakat sosial ekonomi, yang berbeda dengan teori ekonomi. Ada tiga bidang studi baru dalam ekonomi sosiologi: (1) Ekonomi tempat kerja; (2) Ekonomi organisasi; dan (3) Ekonomi budaya. Hasilnya, seorang individu atau pedagang akan dapat memahaminya dengan berfokus pada konsep teori sosial ekonomi yang dikaitkan dengan Weber dan keterlekatan yang dikaitkan dengan Granoveter (Pemikiran New Economic Sosiology).
Sehubungan dengan bagaimana peraturan dibuat, bagaimana jaringan sosial terbentuk, dan bagaimana kekuatan dan kekuasaan (politik) beroperasi secara umum, (Sewdberg dalam Zusmelia: 60).8 Menurut penelitian Victor Amrifo, ketidakpastian ekonomi merupakan fenomena sosial yang mempengaruhi jaringan sosial pribadi yang saat ini sedang aktif berkembang di kalangan aktor.Â
Permasalahan ini tidak terbatas pada masing-masing pelaku, namun juga pada institusi ekonomi yang lebih penting seperti price floor dan institusi ekonomi secara keseluruhan. Semua ini tertanam dalam jaringan sosial tertentu, dan NIES menekankan bahwa  Imul Sosial Mamandang perekonomian adalah bagian intrinsik dari masyarakat. Hasilnya, temuan penelitian ini menyoroti hubungan antara jaringan sosial, norma, dan tren ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H