Mohon tunggu...
Hikma Hanif
Hikma Hanif Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - MAHASISWI

Kamu tidak berjalan sendirian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenalkan Identitas Gender pada Anak Usia Dini

13 Oktober 2021   17:32 Diperbarui: 13 Oktober 2021   17:58 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan di usia dini pada si kecil merupakan bagian penting terhadp tumbub kembang si kecil.  

Pendidikan yang diajarkan tidak hanya pendidikan mengenai nilai akademik anak, melainkan konsep diri pada anak, emosi, dan jati diri pada anak usia dini.

Seorang anak harus mengetahui identitas diri, identitas gender, ataupun jati diri mereka yang sebenarnya.  

Saat bayi lahir, mereka akan ditetapkan menjadi anak laki-laki ataupun perempuan berdasarkan ciri fisiknya. Menjadi laki-laki dan perempuan  adalah sesuatu yang sangat alami. 

Identitas gender mengacu pada perasaan dalam diri yang dimiliki seseorang yang berasal dari interaksi sifat biologis, pengaruh perkembangan, dan kondisi lingkungan. 

Pengetahuan tentang identitas gender yang menyangkut perilaku serta peran anak sesuai dengan jenis kelaminya apakah laki-laki atau perempuan sangat penting. 

Karena identitas merupakan hak bagi setiap anak yang perlu dipenuhi. Identitas gender ini juga bertujuan untuk meberikan pemahaman tentang menjaga, melindungi, dan mengahargai area privasinya. Dengan begitu, anak bisa terhindar dan mencegah area privasinya terhadap orang lain.

Bagaimana identitas gender berkembang ?

 Identitas gender akan berkembang melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut :

  • Pada anak usia kisaran dua tahun, anak akan mulai menyadari gendernya dan perbedaan fisik antara laki-laki ataupun perempuan.
  • Ketika beranjak anak usia tiga tahun, kebanyakan anak akan dengan mudah menyebut dirinya sebagai laki-laki ataukah perempuan.
  • Pada anak usia empat tahun, sebagian besar anak akan memiliki pemahaman yang baik tentang identitas gender mereka.

Pengenalan identitas gender pada anak usia dini dapat dilakukan sejak anak berusia 15 bulan. Orang tua bisa memulai dengan pengenalan anggota tubuh seperti mata, telingan, hidung, mulut, kaki, dan tangan. Kemudian bisa mengenallan anggota tubuh lainnya seperti alat kelamin pada perempuan dan alat kelamin pada laki-laki. 

Orang tua juga bisa meengajarkan anak bagaimana cara membuang air kecil yang baik dan benar, kemudian cara membersihkan alat kelamin sesuai buang air kecil. Dampingi anak ketika ia mulai mengetahui identitas gender mereka. Dari waktu ke waktu dan perlahan kelak anak akan memhami dengan jelas identitas gender.

Ketika anak bertanya seputar identitas gender, bagaimana menanggapinya ?

Orang tua harus menjawab segala jenis pertanyaan anak dengan jawaban yang sebenarnya. Dengan menggunakan kalimat yang sederhana agar anak dapat memahaminya dengan pasti. 

Jangan pernah berpikiran untuk berbohong pada anak dengan penjelasan identitas gender, karena tal berkemungkinan anak akan juga keliru dalam mengartikannya. 

Perkembangan identitas gender dan pemahaman yang jelas sangat penting dan akan bergunan bagi anak di masa depan. Mengenalkan identitas gender pada anak usia dini penting dilakukan, karena pada masa golden age kecerdasan anak mengalami peningkatan sampai dengan 50 persen. 

Peran orang tua dan yang penting dilakukan adalah semua anak akan membutuhakan kesempatan untuk mengetahui peran gender yang berbeda dan gaya bermain yang berbeda. Lingkungan anak pun harus turut berperan dalam menumbuh-kembangkan pengetahuan anak tentang identitas gender. Berikut beberapa cara untuk mengenalkan gender pada anak :

  • Buku atau teka-teki, seperti teka-teki mengenalkan ataupun menunjukkan gender dalam sebuah peran. Misalnya laki-laki berambut pendek dan perempuan berambut panjang, laki-laki menggunakan jas dan perempuan menggunakan gaun.
  • Mainan, seperti boneka yang dimainkan anak perempuan, dan robot yang dimainan oleh anak laki-laki.
  • Ketika anak usia 6 tahun, mereka akan bermain dengan anggota dari jenis kelamin mereka dan berkemungkinan anak akan tertarik pada olahraga atau kegiata lain yang menyangkut identitas gender mereka. penting untuk membiarkan anak dalam memilih kelompok teman dan kegiatan lain yang menyangkut partumbuhan mereka, namun tetap dengan pengawasan orang tua.

Semua anak harus memiliki dukungan dan pengawasan dari orang tua. Orang tua harus berperan aktif pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Semoga artikel diatas dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi kalian semua. Apabila ada kesalahan dalam menulis mohon dimaafkan. Terimakasih J

Referensi :

Ameila Putri. 2021. Mama Perlu Tahu, Cara Mendidik Anak untuk Mengenali Identitas Gender. https://www.popmama.com/kid/1-3-years-old/amelia-putri/mama-perlu-tahu-cara-mendidik-anak-untuk-mengenali-identitas-gender/3 ( Diakses 13 Oktober 2021 )

Jason Rafferty MD, MPH, EdM, FAAP. 2018. Gender Identity Development in Children. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/gradeschool/Pages/Gender-Identity-and-Gender-Confusion-In-Children.aspx ( Diakses 13 Oktober 2021 )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun