Kisah ahok ternyata terus berlanjut dan berkembang , mulai dari di jadikan tersangka sebagai penistaan agama
sampai di tolak warga ketika berkampanye. Imbas nya bahkan di rasakan oleh pasangany cagub ahok yaitu
Djarot Saiful Hidayat (DJarot) salah satu penolak kampanye dari kubu ahok-jarok adalah Naman, warga kembangan tempat di tolaknya pasangan ahok yaitu Djarot,Â
yang kemudian berlanjut ke pihak polisi dan sedang di lengkapkan berkas P21 ke kejaksaan...
Kisah ini menjadi retetan panjang dari para korban-korban yang menurut saya suatu kegagahan yang di tunjukan oleh cagub dan cawagub,
padahal kalau mereka berpikir dari sisi positif, bisa saja di ajak dialog untuk dinyakinkan bahwa apa yang di lakukan oleh ahok-djarot adalah baik ..
contoh dengan membeli bubur sang penolak, dan di ajak berdialog tanpa harus dilaporkan ke kantor polisi,
banyak cara yang lebih positif menyikapi masalah yang berhadap dengan rakyat langsung.
Apakah itu namanya pasang cagub dan cawabug dekat sama rakyat dimana melaporkan rakyat yang protes ke polisi????
Seperti dulu sering mendengar kisah " sang Kancil melawan 3 raksasa"
dimana raksasa yang merasa kuat , besar dapat menindas dan memakan semua hewan yang ada di hutan,
 tapi karena kesomboangan raksasa tersebut dapat di kalahkan oleh seekor kancil yang jauh lebih kecil dari sang Raksasa...
Mungkin saat ini ahok dan para pendukungnya merasa seperti besar hebat dan kuat, tapi inggat akan ada "sang kancil" yang cerdas yang akan mengalahkan nya.
Sang kancil tidak perlu bertarung adu kuat adu besar cukup dengan cara cerdik dapat mengalakan 3 raksasa tersebut.
#sruput ngopi di pagi hari sambil nunggu acara sang kancil...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI