Kota Surabaya merupakan salah satu kota yang memiliki tingkat mobilitas penduduk yang sangat tinggi. Dengan jumlah penduduk 3,095,026 jiwa dan luas wilayah 326,36 km2, dengan ekonomi yang dimilikinya saat ini menjadikan Kota Surabaya mempunyai peran yang cukup strategis dan perlu mempertimbang dalam menentukan arah kebijakan pembangunan Provinsi Jawa Timur yaitu terutama dalam hal kebijakan transportasi publik.Â
Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem hidup dan kehidupan, sistem pemerintahan, dan sistem kemasyarakatan. Kondisi sosial demografis wilayah memiliki pengaruh terhadap kinerja transportasi di wilayah tersebut.Â
Tingkat kepadatan penduduk akan memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan transportasi melayani kebutuhan masyarakat. Di perkotaan, kecenderungan yang terjadi adalah meningkatnya jumlah penduduk yang tinggi karena tingkat kelahiran maupun urbanisasi.Â
Tingkat urbanisasi berimplikasi pada semakin padatnya penduduk yang secara langsung maupun tidak langsung mengurangi daya saing dari transportasi wilayah.Â
Transportasi dapat dibedakan menjadi transportasi umum dan transportasi pribadi. Untuk transportasi umum sendiri merupakan transportasi yang digunakan bersama - sama. Transportasi umum biasanya dapat menampung banyak penumpang dengan tujuan yang berbeda - beda sesuai rute yang telah ditetapkan. Transportasi umum merupakan sarana prasarana masyarakat yang disediakan oleh pemerintah.Â
Oleh karena itu transportasi umum memasang tarif murah bahkan gratis untuk para penggunanya. Sedangkan untuk transportasi pribadi merupakan transportasi milik individu yang biasa digunakan sehari - hari untuk bekerja maupun hal lainnya.Â
Seiring berjalannya waktu, transportasi umum mulai ditinggalkan karena meningkatnya penggunaan transportasi pribadi. Dengan ini, pengguna jalan juga semakin meningkat sehingga angka kemacetan ikut meningkat pula.Â
Padahal semakin lama, masalah kemacetan ini juga membuat pengguna jalan menjadi kesusahan beraktivitas. Dengan mengembangkan dan meningkatkan penggunaan transportasi umum, diharapkan dapat menjadi solusi yang memecahkan permasalahan yang terjadi akibat meningkatnya pengguna jalan.Â
Suroboyo Bus atau Bus Surabaya merupakan layanan transportasi bus berfasilitas modern milik Pemerintah Kota Surabaya yang diperuntukkan sebagai transportasi umum di kawasan metropolitan Kota Surabaya.Layanan ini diluncurkan oleh Pemerintah kota pada 7 April 2018 dengan koridor awal berupa rangkaian rute loop koridor R1-R2.
 Layanan ini adalah salah satu bentuk manifestasi upaya Pemkot untuk mensinergikan pemenuhan kebutuhan transportasi umum dengan program lingkungan hidup. Layanan ini diharapkan dapat mengurangi dampak sampah plastik bagi lingkungan perkotaan dan sekitarnya. Manajemen operasional layanan ini ditangani oleh Pemkot dibawah UPTD Pengelolaan Transportasi Umum.Â
Terlepas dari klaim-klaim yang beredar dari beberapa publikasi dan media massa, layanan ini tidak dapat dikategorikan sebagai bus rapid transit (BRT) karena tidak memenuhi beberapa standar yang disusun oleh Institute for Transportation and Development Policy.
 Suroboyo Bus diharapkan menjadi salah satu fasilitas transportasi publik yang memiliki kegunaan tidak hanya untuk mengurangi kepadatan lalu lintas Kota Surabaya saja, melainkan juga bertujuan membuat Kota Surabaya menjadi kota bebas sampah dimasa depan.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya meluncurkan sistem pembayaran Suroboyo Bus menggunakan uang elektronik dan juga botol plastik minuman. Sistem pembayaran ini sudah diluncurkan oleh dishub kota surabaya pada tahun lalu . Lewat uang elektronik ini pengguna jasa Suroboyo Bus bisa membayar melalui scan QRIS dengan scan QR Gopay, Ovo, serta berbagai aplikasi pembayaran nontunai lainnya.Â
Selain itu warga melakukan pembayaran tunai di tempat tertentu seperti tempat penukaran botol atau minimarket dengan sistem top-up.Untuk tarif pembayarannya, bagi penumpang umum hanya lima ribu rupiah dalam sekali perjalanan. Kemudian untuk pelajar atau mahasiswa tarifnya dua ribu lima ratus dalam sekali perjalanan, syaratnya hanya menunjukkan kartu pelajar atau mahasiswa.
Lalu, khusus Tenaga Pendidik dan Pegawai Kecamatan/Kelurahan gratis atau tanpa dikenai tarif dengan menunjukkan ID Card Pegawai. selain itu Dinas Perhubungan  Kota Surabaya juga meluncurkan sistem pembayaran transportasi Suroboyo Bus menggunakan kartu e-money dengan cara tapping atau menempelkan kartu seperti yang dilakukan di tol.
Fasilitas yg disediakan suroboyo bus sendiri juga sangat lengkap dan nyaman, diantaranya meliputi satu kotak p3k. tempat pegangan untuk penumpang yang berdiri, menyediakan tempat duduk prioritas yang berjumlah 4 kursi diperuntukkan bagi (lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas.Â
Bus ini juga membedakan tempat duduk sesuai dengan gender masing-masing orang, menyediakan ruang khusus bagi seseorang yang menggunakan kursi roda, serta dilengkapi dengan CCTV, AC, TV, dan charger.Suroboyo Bus ini dilengkapi dengan sarana keselamatan bagi penumpang seperti alat pemadam api berjumlah 2 buah,dan 8 buah alat pemecah kaca.Â
Bus ini dikendarai oleh satu orang pengemudi dan satu orang sebagai helper yang bertugas untuk membantu penumpang yang merasa bingung saat menggunakan Suroboyo Bus. selain itu, Bus inijuga  telah memenuhi standart transportasi umum perkotaan yaitu dengan adanya dokumen kelayakan yang lengkap serta secara teknis kendaraan akan dipastikan dalam keadaan baik.Â
Untuk rute barunya sendiri, kini Suroboyo Bus melayani trayek dari Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) menuju Mayjend Jono Soewojo menggunakan unit bus baru bersasis Scania tersebut. untuk Lebih detailnya yaitu, rute tersebut dimulai dari Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) – Jl. Joyoboyo – Jl. Gunungsari – Jl. Raya Menganti Wiyung – Jl. Raya Wiyung – Jl. Babatan UNESA – PTC – Mayjend Jono Soewojo. Kemudian rute kembalinya akan melewati Mayjend Jono Soewojo – PTC – Jl. Babatan UNESA – Jl. Raya Menganti – Jl. Raya Wiyung – Jl. Gunungsari – Jl. Joyoboyo – Jl. Diponegoro – Putar Balik Jl. Wonokromo – Putar Balik Bawah Mayangkara – Terminal Intermoda Joyoboyo. Rute tersebut memiliki total panjang 21 kilometer dihitung dari lokasi keberangkatan hingga kembali. Terdapat 31 titik pemberhentian atau halte pada rute tersebut. Waktu tempuh totalnya sekitar 1 jam 20 menit.
Diantara berbagai kalangan masyarakat, ada beberapa opini terkait suroboyo bus yang didapat melalui wawancara sebagai salah satu data dan sekaligus tempat penyaluran aspirasi masyarakat yaitu Suara masyarakat mengenai bus suroboyo. Beragam tanggapan mulai dari pengguna bus dan orang awam yang bahkan tidak tahu bus suroboyo.Â
Pengguna bus suroboyo ini merasa nyaman dengan fasilitas yang ada, kursi yang nyaman, tempat yang bersih, serta fasilitas penunjang lainya. Sedangkan orang awam yang tidak tahu sama sekali bus suroboyo ini setelah diberi tahu ternyata mereka pun tertarik untuk mencoba salah satu fasilitas transportasi kota surabaya ini.
 Namun, ada beberapa narasumber dimana mereka tahu bus suroboyo tapi tidak pernah menggunakan atau naik bus suroboyo ini, dan biasanya mereka tidak paham terkait metode pembayaran yang digunakan dan bagaimana sistematika untuk naik dan rute yang dilalui.
"suroboyo bus sangat nyaman dan fasilitasnya enak, hanya saja jika penuh pasti desak-desakan. Harusnya sih ditambah lagi armadanya biar lebih memudahkan"Â celetuk pak Edi Suyatno selama menjadi pengguna suroboyo bus.
Dengan aktivitas ini diharapkan dapat menaikan minat masyarakat dan juga memberi informasi yang dibutuhkan terkait tata cara pembayaran, sistematika untuk naik, dan rute nya, serta bus suroboyo ini kedepannya agar lebih banyak digunakan dan menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas Kota Surabaya.
Sumber :
 https://dishub.surabaya.go.id
Anugrah Ary K, Indah P, (2018). Implementasi Suroboyo Bus di Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Artikel.
Anugrah Ary Kurniawan dan Indah Prabawati.2018. IMPLEMENTASI SUROBOYO BUS DI DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA. Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya.
 Susanto B & Danang P. 1-2-3 Langkah: Langkah Kecil yang Kita Lakukan Menuju Transportasi yang Berkelanjutan. Majalah Transportasi Indonesia. Jakarta. 2004; 6: 85 – 89.
         Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI