Mohon tunggu...
Saiful Huda
Saiful Huda Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Agak cengengesan, tapi kalem kok, kata Ibuku yang sedang mengantuk.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Merayakan Kesendirian

1 Januari 2017   10:21 Diperbarui: 1 Januari 2017   17:54 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Kompasiana (kfk.kompas.com)

"Itu sudah kelewatan. Frustasi?"

"Sebaliknya. Perayaan."

Dan tampaknya itulah anugerah segelas kopi: merayakan kesendirian. Kau coba lihat, cuping hidungnya mengembang begitu menghirup kepul pekat dari gelasnya. Matanya terpejam seolah setiap detik akan jadi momen terpenting. Belum lagi mulutnya menyeruput, tapi sepertinya gelombang gothis itu telah menyatakan kabar gembira bagi tubuhnya. Bagaimana lagi cara menggambarkan rasa lega dan kehangatan yang menjalar seperti berkas sinar matahari kepada kebun yang kedinginan?

"Kau lihat Pak Tua barista itu?"

Ya. Aku juga lihat. Aku lihat gurat kebanggaan yang membuatnya tampak bisa mengatasi umur. Pak Tua itu baru saja menunaikan tugasnya: meracik segelas kopi agar seseorang tak perlu takut menatap telepon, ketika duduk di kursi yang satu, sedang kursi di sampingnya kosong.

1 Januari 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun