Mohon tunggu...
Izzah Nuruz Zakiya
Izzah Nuruz Zakiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan Nim 23107030015

Saya seorang mahasiswa jurusan ilmu komunikasi di UIN Sunan Kalijaga yang gemar membaca, menulis, menonton film, dan fotografi

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Artikel Utama

Menilik Lapak-lapak Buku yang Kini Mulai Sepi di Taman Pintar Malioboro

19 Juni 2024   07:00 Diperbarui: 23 Juni 2024   12:32 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi

Malioboro memang salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Jogja. Namun, bagi kompasianer yang memiliki hobi membaca atau yang ingin mencari segala jenis buku maka harus mengunjungi salah satu pasar buku yang berada di daerah malioboro tepatnya di samping utara persis Taman Pintar Yogyakarta yang beralamatkan di Jl. Sriwedani No.1, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Jika jakarta memiliki pasar buku yang terkenal bernama Kwitang maka Yogya pun tak kalah juga karena memiliki pasar buku taman pintar Yogyakarta. 

Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi
Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi

Pasar buku Taman Pintar Malioboro ini sebelumnya dijadikan pasar tradisional biasa yang memperjual belikan sayur, buah, daging, kebutuhan rumah tangga dan lain sebagainya. Namun setelah adanya beberapa keputusan dari pemerintah pada tahun 2005 maka sepakatlah jika pasar tradisional tersebut direnovasi seiring dengan pembangunan taman pintar dijadikan sebagai Pasar Buku Taman Pintar saja. 

Pasar buku ini memiliki bangunan yang cukup luas dengan bangunan dua lantai, lapak buku yang berjumlah kurang lebih sekitar 124 lapak buku. 

Terdapat beberapa fasilitas yang disediakan di Pasar Buku Taman Pintar Malioboro ini berupa toilet, mushola, parkir motor, dan parkir mobil. Pasar buku Taman Pintar Yogyakarta ini mulai beroperasi dari jam 08:00 pagi hingga 17:00 sore. Namun, terdapat beberapa lapak yang masih buka hingga jam 20:00 malam. 

Pasar buku ini sering didatangi oleh para mahasiswa, kolektor buku, pecinta buku, bahkan berbagai kalangan usia yang menyukai buku pun terlihat sedang berbelanja di pasar buku taman pintar  Yogyakarta. 

Pasar Buku ini menyediakan berbagai buku-buku pelajaran dari jenjang TK hingga Mahasiswa, mulai buku baru atau buku bekas, novel, buku-buku umum. 

Selain itu pasar buku ini dikenal lengkap dengan beragam koleksi yang dimiliki seperti koleksi majalah-majalah lawas, buku-buku antik, buku-buku terbitan lama, novel jadul, komik jadul, koran-koran, dan berbagai jenis buku, majalah, koran edisi paling terbaru hingga buku-buku kuno yang sudah lama dicta pada tahun sebelum Indonesia merdeka pun ada dan tersedia di Pasar buku Taman Pintar ini.

Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi
Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi

Lapak-lapak di sana memiliki berbagai macam luas toko, beberapa memiliki luas yang lebih besar, beberapa juga hanya memiliki luas yang kecil. karena saking banyaknya buku yang dijual, terlihat buku-buku di sana tersusun rapi menumpuk ke atas hingga bisa menutupi seluruh lapak, hanya biasanya beberapa penjual menyisakan sedikit celah untuk bisa masuk ke bagian dalam toko tersebut. 

Saat masuk ke dalam pasar buku Taman Pintar Yogyakarta di sana akan disambut oleh beberapa pedagang yang menanyakan sedang mencari buku apa. Beberapa menawarkan buku koleksi terbaru dari lapak mereka. Namun sayangnya, kondisi pasar buku taman pintar saat ini mulai sepi dikunjungi oleh pengunjung. 

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sepinya pelanggan yang datang di pasar buku Taman Pintar Yogyakarta karena hadirnya online shop yang menawarkan harga lebih murah. Pak Rahmat salah satu pemilik lapak buku di sana mengatakan:

"Sekarang pengunjung sepi mbak semenjak adanya online shop pas ada covid dulu, lapak-lapak yang ada disini juga ikut sepi semenjak pembeli lebih tertarik membeli buku di online shop." - pak Rahmat pemilik lapak buku

Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi
Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi

Pak Rahmat pemilik lapak buku yang bernama Toko Buku Yulia. Pria yang telah berjualan lebih dari 30 tahun di pasar buku taman pintar tersebut menjelaskan keresahan yang dirasakan semenjak kehadiran online store, yang membuat pelanggan menjadi enggan berkunjung ke Pasar buku Taman Pintar di sana. 

Pak Rahmat juga menuturkan jika dahulu pasar buku Taman Pintar senantiasa ramai dipadati pengunjung saat sebelum berkembangnya online shop sekitar tahun 2000-2018. 

Lalu, semenjak covid-19 mulai muncul dan diwajibkan seluruh masyarakat agar senantiasa di rumah, sejak itu pula kondisi pasar buku Taman Pintar Malioboro pun turut sepi. 

Banyak lapak-lapak buku di sana juga turut merasakan dampak dari covid-19 tersebut karena semenjak itu masyarakat lebih mengenal dan terbiasa berbelanja di online shop daripada harus datang langsung ke pasar. 

Meskipun pak Rahmat juga memiliki lapak online di situs perbelanjaan online namun lapak onlinenya belum terlalu dikenal oleh masyarakat luas sehingga masih terasa sepi juga. 

Namun, ternyata tidak hanya itu saja keresahan yang dirasakan oleh pak Rahmat, terdapat buku-buku bajakan yang bebas beredar di online shop. Pasar buku Taman Pintar di Yogyakarta masih berusaha bertahan di tengah gempuran digitalisasi.

"Juga semenjak hadirnya buku-buku bajakan yang diperjualbelikan secara bebas di online shop karena harga murah yang ditawarkan di online shop daripada harus membeli buku asli yang harganya jauh lebih mahal daripada buku bajakan. Sebaiknya pemerintah lebih tegas dalam menyikapi peredaran buku-buku bajakan yang dapat merugikan banyak orang yang bekerja dalam industri buku resmi," terang pak Rahmat pemilik lapak buku.

Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi
Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi

Pak Rahmat dibantu istrinya hanya memperjual belikan buku-buku asli atau original merasa dirugikan dengan buku-buku bajakan yang beredar bebas di pasaran. 

Sedihnya buku-buku bajakan yang beredar tak hanya ada di online shop tetapi juga terdapat di beberapa lapak-lapak di pasar buku taman Pintar Malioboro yang juga menyediakan buku-buku bajakan.

Hal itu menjadi masalah serius bagi beberapa pemilik lapak yang menyediakan buku asli, karena jelas buku bajakan dijual lebih murah daripada buku asli. Hal itu juga menjadikan pelanggan yang datang lebih memilih membeli buku bajakan yang lebih murah daripada buku asli. 

Pak Rahmat juga menjelaskan jika lapak usaha yang dimilikinya pun memiliki omset penjualan yang tak pasti, yang jelas omset penjualan mulai turun semenjak hadirnya online shop dan beredarnya buku-buku bajakan.

"Pengunjung yang sering datang itu biasanya dari kalangan mahasiswa mbak yang cari buku buat bahan referensi, skripsinya, juga penelitiannya. Kalo dulu itu sempat ramai pas anak sekolah SD-SMA diwajibkan memiliki buku pelajaran sendiri"

Yulia selaku pemilik lapak di sana mengatakan hal tersebut. Dahulu ramai pengunjung anak-anak sekolah dari SD-SMA karena sistem sekolah yang mewajibkan seluruh siswa memiliki buku pelajaran sendiri-sendiri sehingga banyak siswa berbondong-bondong mencari buku pelajaran. 

Mahasiswa sering datang di sana karena biasanya mencari beberapa buku yang memang jarang ditemukan di online shop, sehingga para mahasiswa sering langsung datang di Pasar Buku Taman Pintar Yogyakarta untuk mencari buku penunjang untuk kegiatan kuliahnya. 

Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi
Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi

Padahal pembangunan pasar buku Taman Pintar bertujuan untuk meningkatkan literasi masyarakat, perwujudan dari berkembangnya kemajuan pengetahuan yang ada di Yogyakarta.

Para pedagang salah satunya lapak milik pak Rahmat juga tak kehabisan akal dalam menjualkan produk kepada konsumen agar tidak kalah saing dengan popularitas harga yang beredar di online shop dengan memberikan diskon 10% dari harga asli, dengan begitu para konsumen akan tertarik untuk membeli. 

Para pedagang di pasar buku Taman Pintar Malioboro juga meningkatkan layanan dalam hal bertransaksi, di mana setiap lapak pasti menyediakan pembayaran via cash, QRIS, ataupun debit. Namun, para pedagang juga mengharapkan bantuan dari pemerintah setempat untuk mengenalkan Pasar Buku Taman Pintar Yogyakarta kepada masyarakat dan memberantas buku bajakan yang beredar bebas di pasaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun