Yogyakarta, 1 Juni 2024- Dalam rangka memperingati hari Pancasila dimulai saat malam hari di sepanjang jalan malioboro hingga sampai di titik nol  yang menampilkan banyak pertunjukkan karya seni tiap daerah. Parade kirab budaya ini disenggelarakan oleh Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK) kota Jogja sukses menggelar parade kirab budaya ini. Acara kirab budaya ini berlangsung dari jam 17.00-22.00 dimulai dari kantor DPRD DIY di Malioboro sampai Titik nol kilometer dimulai dengan pertunjukkan Drumband Gita Dirgantara AAU dari para angora TNI dan Polri lalu dilanjutkan oleh barisan Paskibraka kota Yogyakarta yang menjadi penampilan spesial sebagai simbol jiwa patriotisme Pancasila yang ber-Bhineka Tunggal Ika.Â
Malam yang sangat ditunggu-tunggu oleh banyak masyarakat karena malam kirab budaya dalam rangka memperingati hari lahir pancasila ini merupakan perwujudan pancasila persatuan Indonesia dalam satu tempat yang sama meskipun masyarakatnya dari beberapa daerah semua kalangan berkumpul jadi satu di tempat yang sama. Kirab budaya ini juga dihadiri oleh para pejabat daerah di Indonesia. Tentunya antusiasme masyarakat dalam mengikuti kirab ini sangatlah tinggi dikarenakan pertunjukkan yang ditampilkan bukan hanya satu atau dua saja melainkan berbagai pertunjukkan digelar di setiap jalan malioboro tanpa henti.Â
Adapun pertunjukkan seni tari yang ditampilakan dari beberapa daerah diantaranya Bali, NTT, Papua, Sulawesi, Ambon, Aceh, Madura, Minang, etnis tionghoa dan keturunan Arab yang berada di Jogja, atraksi budaya, pertunjukkan lagu daerah, dan pertunjukkan musik daerah. Uniknya, para peserta kirab budaya semua mengenakan pakaian adat mereka sendiri yang tentunya memiliki keunikan masing-masing tiap daerahnya dan ternyata para peserta parade kirab budaya merupakan mahasiswa dari luar DIY yang sedang menempuh pendidikan di Jogjakarta. Tak hanya itu terdapat pertunjukkan yang menarik bagi para penonton yaitu penari dari perwakilan daerah Padang yang mengajak para penonton ikut serta menari dengan para penari.Â
Tentunya, keseruan dari kirab budaya ini menjadi pelajaran bagi masyarakat agar sadar pentingnya nilai pancasila dalam kehidupan bernegara. Tujuan dari parade kirab budaya ini untuk mewujudkan kerukunan antar ras, budaya, dan suku dari seluruh masyarakat indonesia yang berada di kota Jogja. Â Dari kirab budaya ini tentunya akan menimbulkan dampak positif bagi masyarakat untuk menumbuhkan kerukunan dan bisa menyalurkan rasa kesatuan dan persatuan antar masyarakat.
Jogja memang dikenal dengan sebutan "kota pelajar" tentunya kota jogja terdapat banyak para pelajar dari berbagai daerah, suku, dan budaya yang berbeda di Jogja sehingga perwujudan acara parade kirab budaya ini menjadi wadah silaturahmi yang baik bagi sesama. Dalam perkumpulan malam pertunjukkan parade kirab budaya ini akan secara alami terdapat pembaruan suku, ras dan golongan serta etnis baik melalui interaksi individu ataupun kelompok.Â
Acara tersebut memang digelar untuk memperingati hari kelahiran pancasila yang mana parade kirab budaya ini memiliki tema "Kebersamaan Dalam Keberagaman". peserta kirab ini terdiri dari kelompok Bali, NTT, Papua, Sulawesi, Ambon, Aceh, Madura, Minang, etnis tionghoa dan keturunan Arab yang berada di Jogja. Â Parade kirab budaya ini menjadi perwujudan bukti yang nyata bahwasanya Indonesia memiliki kekayaan warisan budaya yang sangat beragam dan kental dalam pertunjukkan tarian, musik, dan berbagai ekspresi budaya lainnya.
Parade kirab budaya ini akan menjadi sarana atau wadah untuk lebih memahami dan menghargai perbedaan antar golongan, ras, dan budaya yang ada diantara masyarakat Indonesia. Harapanya, acara yang telah berlangsung dengan meriah, seru dan susses ini bisa akan terus berlanjut serta dapat menumbuhkan rasa cintah kepada tanah air Indonesia. Selain itu, dengan diadakanya parade kirab budaya ini dapat menjadi bukti bahwa masyarakat di kota Jogja mampu hidup berdampingan dengan harmonis dalam berbagai keragaman. Â FPK berkomitmen dalam menyelenggarakan parade kirab budaya ini dapat memelihara keberagaman dan untuk merayakan persatuan, dengan mengibarkan bedera merah putih yang akan dibagikan dari Kemendragi yang berjumlah kurang lebih 2000-4000 bendera untuk masyarakat di Yogyakarta pada tahun lalu 2023. Lain halnya dengan 2024 ini bertambah hingga 10.000 bender yang dibagikan kepada masyarakat yang ada di YogyakartaÂ