Melihat kaleng minuman berwarna merah kira-kira di dalam benak kamu minuman apa yang langsung kamu ingat? Pepsi, Sprite, atau Coca-cola? Pastinya jawabannya sudah tahu dan begitu melekatnya warna merah dengan brand minumaan soda yang satu ini.
Coca-cola berhasil melakukan branding dengan tepat hingga menghantarkan brand ini menjadi top of mind minuman soda di benak banyak orang. Pasalnya branding memberikan unique selling point yang tepat, hingga menumbuhkan kepercayaan lebih terhadap brand.
Neil Patel seorang pakar digital secara gamblang mengungkapkan bahwa, psikologi warna memungkinkan kamu memprediksi bagaimana pelanggan merespon pesan pemasaran lewat warna, tombol, dan tautan. Ada beberapa warna yang bisa kamu gunakan untuk melakukan psikologi warna sebagai berikut.
1. Warna kuning
Memiliki warna yang terkesan mencolok nyatanya warna kuning mengeluarkan kesan hangat serta optimis. Jika kesan hangat yang ingin kamu tonjolkan, memilih warna kuning untuk branding sangatlah disarankan.
2. Warna biru
Warna ini sering digunakan untuk brand dalam bidang teknologi atau farmasi. Warna biru memberikan kesan terpercaya dan juga dapat diandalkan. Tentunya konsep ini sangat sesuai dengan visi-misi dari teknologi.
3. Warna orange
Ingin mencuri perhatian lebih banyak, memilih warna orange merupakan pilihan yang paling tepat. Warna orange memberikan kesan percaya diri yang kuat serta kegembiraan.
4. Warna merah
Berani menjadi kesan yang paling menonjol dari arti warna merah. Efek tegas dan penuh semangat juga sangat kental terasa dari warna merah ini. Jadi jika kamu ingin meniru kisah sukses Coca-cola cobalah untuk memilih warna merah sebagai branding.
Untuk memilih psikologi warna yang paling tepat dalam proses branding, memastikan adanya kesesuaian antara visi dan misi dari bisnis yang kamu jalankan akan lebih menguatkan dalam hal story.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H