Mohon tunggu...
Higienis Indonesia
Higienis Indonesia Mohon Tunggu... Editor - Spesialis solusi kesehatan udara

Sejak 2004, Higienis Indonesia dikenal sebagai spesialis di bidang solusi kesehatan dan higienis yang berkualitas. Kami berkomitmen untuk membantu Anda yang ingin memiliki lingkungan lebih bersih, lebih sehat, lebih hijau, dan lebih nyaman, serta bagi Anda yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti asma dan alergi, dengan menyediakan produk-produk penting seperti pembersih udara, penyerap lembap udara, pelembap udara, pewangi ruangan, dan pembersih uap. Kami juga menyediakan perangkat keamanan untuk melindungi lingkungan tempat Anda tinggal, yaitu kamera sekuriti.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cegah Penularan Virus Corona dengan Suhu dan Kelembaban Udara Ideal

11 Mei 2020   11:01 Diperbarui: 11 Mei 2020   11:51 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelembaban dan suhu udara bisa mempengaruhi cepat-lambatnya penyebaran virus Corona di udara.

  • Virus tidak hanya hidup dengan baik di lingkungan kering, namun juga di udara yang lembab.

  • Untuk mencegah penyebarannya, suhu dan tingkat kelembaban udara harus dijaga tetap ideal.

  • Gunakan alat penyerap dan atau pelembab udara untuk memaksimalkan kerja pembersih udara. 

Penyakit Covid-19 dapat menyebar dengan cepat karena penularan bukan hanya melalui permukaan (kontak sentuh) namun juga melalui udara, dimana percikan halus yang membawa virus corona, dari batuk, bersin, bahkan pada saat berbicara pun, bisa terbang terbawa angin dan menggantung di udara, memudahkan untuk terhirup dan terinfeksi.

Seberapa lama dan jauh percikan halus pembawa virus corona dapat tetap beterbangan di udara sangat tergantung dengan tingkat kelembaban udara. Pada lingkungan kering yang memiliki tingkat kelembaban rendah (<40% RH), kandungan uap air sangat sedikit, sehingga lebih ringan untuk percikan halus pembawa corona virus untuk beterbangan lebih lama dan jauh membawa virus. Sebab itu, untuk mencegah terhirup virus, orang yang sehat juga dianjurkan menggunakan masker, walau sudah menerapkan jarak aman (physical distancing).

Suhu dan Tingkat Kelembaban Harus Dijaga Tetap pada Kisaran Ideal

sf-blog-coronavirus-grafic-surfaces-en-5eb8d9dd097f360ec31e3442.jpg
sf-blog-coronavirus-grafic-surfaces-en-5eb8d9dd097f360ec31e3442.jpg

 Udara kering juga melemahkan kemampuan daya tubuh untuk menangkal virus. Kelembaban rendah akan mengeringkan lapisan saluran pernafasan, seperti mulut, hidung dan tenggorokan, memudahkan virus dan polutan udara untuk masuk ke dalam saluran pernafasan dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Akibatnya imun tubuh menurun, sehingga rentan terinfeksi virus.

Di negara tropis seperti di Indonesia, udara kering biasanya identik dengan penggunaan AC dalam ruangan. Namun patut diperhatikan di masa pandemi saat ini, bahwa suhu dan tingkat kelembaban rendah justru mendukung penyebaran dan keampuhan virus corona.

Studi menemukan bahwa virus corona tidak dapat bertahan lama pada suhu di atas 30°C dan sepatutnya, tingkat kelembaban udara juga dijaga pada kisaran ideal, yaitu 40% hingga 60% RH.

Sama halnya dengan kering, jika kelembaban udara terlampau tinggi (>60% RH), tingkat penularan virus juga tidak baik. Sebagai contoh, salah satu penyebab adanya peningkatan kasus flu setiap musim hujan adalah tingkat kelembaban udara yang tinggi dan diiringi oleh suhu yang relatif lebih rendah saat musim tersebut. Makanya musim hujan sering bergandengan dengan musim flu.

Seperti yang mungkin telah diketahui, penggunaan pembersih udara bisa membantu mengurangi risiko terpapar dari virus, karena virus yang beterbangan akan tersaring oleh filter, ditambah pembersih udara juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh, karena mewujudkan lingkungan bersih bebas polutan yang sangat mendukung kesehatan dan kekebalan tubuh.

Agar udara tetap bersih dan sehat setelah dibersihkan, kelembaban udara juga penting untuk dijaga. Udara lembab memerlukan penyerap lembab agar tingkat kelembaban turun hingga batas ideal. Begitu juga sebaliknya, udara kering memerlukan pelembab agar tingkat kelembaban naik sampai batas idealnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun