Entah, ku tak pernah tau caranya menata kata..
Ribuan kata hilang tak berbekas
Haruskah ku panggil mereka untuk berbaris di benakku?
Rasanya tak sudi harus mengizinkan rentetan kata itu menguap begitu saja
Ku eja kerumunan kata kemarin
Sungguh, girang bukan main aku mampu mengemasnya
Setiap berpapasan kata baru, aku tergelitik untuk memburunya
Walau malas tak pernah urung datang, rajin kali dia tampil
Ku belajar menuntun hati untuk lebih peka dan merasa
Ku ingin meniupkan ruh dalam gugusan kata
Sehingga dia mampu bernyawa dan menjamah jiwa
Ku ingin kesanggupan ini tetap tinggal
Karena selalu membuat dahaga dan anyar bagiku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H