Bandarlampung (30/7/2021). Pandemi COVID-19 di Indonesia memasuki babak yang makin serius, tercatat hingga berita ini ditulis sebanyak 3.331.206 kasus COVID-19 terjadi di Indonesia, angka yang tidak sembarangan untuk dihiraukan begitu saja bagi masyarakat Indonesia, terkhusus generasi muda.Â
Varian virus COVID-19 jenis baru pun berkembang, terlebih pada varian versi Delta yang menurut penelitian penyebarannya sangat cepat, dan mudah menyerang anak muda.Â
Tidak hanya munculnya varian baru dari COVID-19 tetapi juga banyak masyarakat terkhusus anak muda mulai menyabaikan protokol kesehatan  dan virus ini, tentu hal ini dapat mengancam orang tua dan teman sebayanya.Â
Menurut hasil Sensus Penduduk 2020 diketahui bahwa presentasi penduduk usia produktif di Indonesia mencapai 70,72%, dengan usia remaja (Generasi Z) dengan presentase 27,94%. Hal ini cukup dapat menjadi perhatian karena generasi muda merupakan seperempat dari rakyat Indonesia.
Pandemi di Indonesia belum berakhir, makin banyak masyarakat yang terdampak, protokol  kesehatan harus makin digiatkan dalam rangka menuntaskan pandemi.Â
Generasi muda harus mempunyai peran penting dalam agent of change salah satunya membantu edukasi terkait protokol kesehatan yang baik dan benar dengan kreativitasnya masing-masing.
Salah satunya ialah mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro, Hieronimus Eurico, yang sedang melaksanakan kegiatan KKN di Kelurahan Gedongmeneng Baru, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandarlampung secara mandiri ditengah pandemi COVID-19, ia mempunyai program penyuluhan terkait pentingnya protokol kesehatan diera New Normal yang sesuai dengan ketentuan peraturan hukum yaitu Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat dan pelaku UMKM dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Terlebih zona merah di beberapa daerah pun menunjukan bahwa virus ini masih bermutasi dengan cepat, termasuk di Kota Bandarlampung. Â
Sebagaimana anjuran Pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menghindari kerumunan atau menjaga jarak, membersihkan tangan setelah beraktivitas. Akan tetapi pada fakta di lapangan, penerapan protokol tersebut masih susah dilaksanakan oleh masyarakat sekitar Kelurahan Gedongmeneng Baru, terutama pada anak muda yang enggan memakai masker ketika beraktivitas di luar rumah.Â
Tentu ini menjadi perhatian bagi mahasiswa tersebut yang akrab dipanggil, Iko, ia mempunyai ide untuk melaksanakan penyuluhan yang sasarannya ditujukan kepada anak muda RT 002 RW 002 Kelurahan Gedongmeneng Baru, yang mana pelaksanaan kegiatan KKN ini telah disetujui dan didampingi oleh Bapak Tri, selaku RT 002 RW 002 bersama saudara Tian, selaku tokoh pemuda masyarakat setempat yang sebelumya melaksanakan diskusi di tempat terpisah.
"Penyuluhan itu memang harus dilakukan karena memang benar ketika kita melakukan patroli PPKM banyak anak muda yang tidak memakai masker, apalagi ini daerah kost-kostan (kamar sewa) mahasiswa, kita sebagai bapak-bapak (orangtua) sulit sekali ngomong (penyuluhan) ke bujang-bujang (remaja) itu." setuju Bapak Tri dalam diskusi
"Jujur ketika aku diajak bang Iko untuk diskusi prokes (protokol kesehatan) untuk anak muda di lingkungan ini, aku langsung setuju dan siap membantu bang Iko, karena banyak sekali bang, anak muda yang sliweran (bepergian) tidak pakai masker." setuju Tian dalam diskusi.
Penyuluhan tersebut dilaksanakan melalui via daring melalui platform ZOOM, dengan link disebarkan di group Whatsapp pemuda RT 002 dan warga RT 002, dilakukan via daring dikarenakan wilayah di sekitar tempat KKN mahasiswa terjadi lonjakan kasus warga yang terpapar COVID-19, bahkan dalam seminggu terdapat 5 KK.Â
Penyuluhan oleh mahasiswa tersebut dilakukan bersama dengan dua belas kawula muda RT 002 RW 002 Kelurahan Gedongmeneng Baru serta didampingi oleh Bapak Yohanes selaku penanggung jawab lingkungan RT 002 bagian remaja, penyuluhan dimulai fokus kepada edukasi protokol kesehatan yang benar dan baik sembari menayangkan poster edukasi KKN, juga penambahan pemaparan materi tentang 5M protokol kesehatan yang mengalami pembaharuan diantaranya penggunaan double masking dalam penggunaan masker, pembatasan kegiatan masyarakat sesuai aturan PPKM, proteksi diri dengan melakukan vaksinasi, dan dilanjutkan oleh sharing section oleh ibu Ida yang sedang masa isoman karena terjangkit virus COVID-19, sebelum mengakhiri meeting dilaksanakan pemilihan kader untuk melanjutkan program ini.
Sebelum mengakhiri meeting bapak Yohanes memberian close statement serta apresiasi terhadap program ini, pak Yohanes memberikan pesan "Edukasi ini sangat baik dilakukan, terlebih dalam rangka untuk menggembleng (menyadarkan) anak muda disekitar sini untuk lebih memperhatikan betapa pentingnya protokol kesehatan ini, ditambah wawancara dengan ibu Ida yang mana telah menyintas virus ini, akhir kata saya mengapresiasi kegiatan ini, dan semoga anak yang terpilih menjadi kader untuk melanjutkan program ini dapat mengemban kepercayaannya dengan melanjutkan pengabdian ini".
Selain melaksanakan penyuluhan, mahasiswa Undip juga memberikan bantuan COVID-19 berupa masker, hand sanitizer, sarung tangan kepada UMKM depot air minum isi ulang, UMKM depot jamu keliling serta beberapa warga sekitar RT 002 RW 002 Kelurahan Gedongmeneng Baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H