Mohon tunggu...
Michel Irarya
Michel Irarya Mohon Tunggu... Lainnya - IT

Cumi ingin nulis, itu saja!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Musik, Politik, dan Sepakbola

25 September 2015   23:22 Diperbarui: 26 September 2015   00:13 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah darimana gagasan itu hinggap ke otak teman saya. Kata teman saya, ada tiga hal penting yang bisa mengguncang dunia yaitu Music, Politik, dan Sepakbola. Entah benar atau tidak, tapi melalui tulisan ini saya ingin menguji Konteks tadi di lingkungan Indonesia dulu. Bagaimana oleh Music, Politic, dan Sepakbola bisa menggonjang-ganjingkan Indonesia? Kita bahas satu persatu.

Musik

Kalau bicara soal music, mungkin yang melintas pertama kali dipikiran anda adalah Ahmad Dhani, atau Noah, atau Bon Jovi, yang baru kemarin konser di Jakarta. Tapi jangan lupakan Rhoma Irama, The King of Dangdut yang pernah konser di Amerika ini bisa dibilang punya pengaruh yang kuat terhadap musik di Indonesia, saking kuatnya Bang Rhoma berani maju untuk bursa calon presiden. Basis Umatnya yang juga bisa dibilang fans fanatiknya tersebar keseluruh penjuru nusantara. Melalui Dangdut dan bermodal jutaan fans fanatik juga sosoknya yang dikenal hampir ke pelosok nusantara, juga brewoknya yang tiada duanya dan bulu dadanya yang aaww,  rhoma irama sempat mengguncang panggung perpolitikan Indonesia melalui langkah kontroversialnya untuk maju sebagai calon presiden. Entah apa yang dipikirannya saat itu. Tapi langkah besar yang dia ambil ini sempat membuat geger dunia persilatan Indonesia. Walaupun akhirnya gagal dan berujung dengan air mata.

Fenomena Musisi yang hijrah kedunia politik sedang marak belakangan ini. Hampir setiap Pilpres, Pilgub, Pilbup, hingga pil koplo, selalu ada saja musisi yang ikut rame jadi calon politikus. Entah sedang sepi job, atau dunia permusikan sudah tidak lagi menjanjikan hingga pindah ke lahan basah politik. Tapi tidak ada yang sebengis Rhoma Irama dalam hal mengguncang panggung politik Indonesia. Siapa sih musisi yang punya nyali jadi Capres selain Rhoma Irama? Yang lain paling Cuma mentok jadi Anggota DPR. Payah.

Politik

Mungkin tak ada habis-habisnya jika kita bicara soal politik. Sangat Rumit, Luas, dan Licik. Mulai dari Jaman Pak Karno yang membawa Indonesia merdeka dari asuhan jepang, bukannya merdeka sutuhnya. Lalu rebutan kekuasaan politik dengan Pak Harto. Walaupun Pak Harto menang, tapi Pak Karno tetap dipuja hingga saat ini, saya tidak paham kenapa. Kemudian Pak Harti diggulingkan setelah hampit membangun dinasti. Mahasiswa yang paginya demo malamnya hilang entah kemana. Lalu tibalah ke Jaman PakDe Jokowi. Jokowi effect membuat orang-orang yang dulunya tidak peduli politik kini ramai-ramai menudukung jokowi dan ngomong soal poliitik, entah karena terlalu cinta pada sosok Jokowi atau karena tidak ingin prabowo menjadi presiden. Negara dan Politik itu pasangan mati, tak terpisahkan, baik atau buruknya politik tergantung bapak-bapak disana. Intinya, politik bisa merubah arah suatu Negara dan masyarakatnya dan politik selalu bisa membuat Bumi gonjang-ganjeng langit kelap-kelap.

Sepakbola

Banyak yang bilang kalau cowok tidak suka sepak bola itu banci. Tapi sekarang sepakbola bukan lagi dinikmati kelas cowok saja lho. Groupis-groupis fanatic sepakbola juga mulai ramai bermunculan di Indonesia. Meskipun prestasi sepakbola Indonesia masih jalan ditempat, namun Sepakbola sudah terlanjur menjadi olahraga paling diminati diseluruh pelosok nusantara. Kita tentu ingat bagaimana setiap musim piala dunia digelar, walaupun Indonesia tidak pernah lolos sampai ke tingkat qualifikasi sekalipun, tapi euforianya seakan-akan Indonesialah yang akan lolos ke final, atau nonton liga champions sambil ngetwit-ngetwit membully lawan, meskipun harus begadang. Tapi yang paling ramai jelas saat Timnas Indonesia berlaga, walau cuma laga persehabatan, tempat-tempat sekelas mall hingga Pos Ronda berubah menjadi stadion dadakan. Fans-fans fanatic klub-klub sepakbola national, seperti The Jack, Viking atau bonex yang selalu bisa membuat atmosphere pertandingan makin panas. Suatu pertandingan sepakbola bisa menjadi ajang persehabatan antar kelompok dan juga bisa menjadi ajang tawuran antar kelompok pendukung yang berujung pada jatuhnya korban. Orang kerap kali rela mengorbankan waktu, uang, dan tenaga bahkan nyawa untuk mendukung tim sepakbola kesayangan mereka.

---

Jadi Benar kata teman saya. Musik, Politik, dan Sepakbola, dengan fungsinya masing-masing bisa menggerakan massa dalam jumlah besar. Jika tiga kekuatan ini jika bisa dimanfaatkan tentu bisa guncangan-guncangan perubahan yang sangat signifikan, entah itu perubahan baik atau buruk, tergantung siapa yang memanfaatkan. Kalau yang memanfaatkan Bang Haji Rhoma Irama, ya pastinya kita tidak bisa begadang lagi nonton bola. Terlalu…

Sumber gambar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun