Halo, kembali lagi dengan saya Logician.
Kali ini kita akan membahas kerajaan Salomo. Siapa yang tidak kenal dengan Salomo? Salomo/Sulaiman di gadang-gadang kan sebagai raja terkaya yang pernah ada di dunia. Salomo putra Daud tercatat memiliki istana yang besar dan megah serta memiliki emas yang banyak. Namun, apakah semua kisah kekayaan yang di tulis dalam kitab suci agama samawi merupakan fakta? Atau bahkan fiksi belaka? Mari kita kupas disini.Â
Seorang sejarawan dan penulis Inggris mengeklaim bahwa Raja Salomo yang terkenal memiliki 500 ton emas bukanlah raja Israel tapi seorang firaun atau raja Mesir.Â
Alasannya, tidak ada "jejak emas" Raja Salomo di Israel. Muncul lah pertanyaan, apakah kisah Raja Salomo merupakan tulisan ulang dari teori pinggiran?
"Ini bukan jenis penemuan yang akan dengan senang hati didengar oleh para arkeolog Israel, karena alasan politik dan budaya, tetapi bertentangan dengan interpretasi klasik dari kisah alkitabiah Raja Salomo sebenarnya adalah seorang firaun di Mesir," klaim sejarawan bernama Ralph Ellis tersebut.
Ralp Ellis telah meneliti kisah hidup Raja Salomo selama dua puluh tahun terakhir dan mencapai kesimpulan yang menegangkan ini. Dia mengklaim bahwa dirinya memiliki solusi untuk misteri berusia 3.000 tahun, yang dia dapatkan setelah dia tidak dapat menemukan harta Raja Salomo 500 ton emas yang saat ini bernilai USD3 triliun di tambang legendarisnya.
Pemburu harta karun terus mencari tambang Raja Salomo dengan harapan dapat menemukan harta karun sang raja, tetapi Ellis yakin bahwa mereka yang masih mencoba peruntungan akan sangat kecewa.Â
Menurutnya, Salomo sama sekali bukan raja Israel tetapi seorang firaun Mesir bernama Shushank Pertama yang memerintah Mesir dan Israel pada akhir abad ke-10 SM (diidentifikasi oleh sebagian besar sarjana dengan raja Mesir Shishak yang disebutkan dalam Alkitab).Â
Dia membandingkan menemukan harta Raja Salomo dengan legenda sejarah seperti "pembaptisan di mata air awet muda" dan mengatakan bahwa kisah Raja Salomo, seperti yang banyak orang ketahui, mungkin merupakan "salah tafsir" sejarah.Â
Namun jika kita merujuk pada narasi Alkitab, dalam 1 Raja-raja 14:25 dan 2 Tawarikh 12:1–12, di ceritakan Shishak telah memberikan perlindungan kepada Yerobeam selama tahun-tahun terakhir pemerintahan Salomo , dan setelah kematian Salomo, Yerobeam menjadi raja suku-suku di utara, yang memisahkan diri dari Yehuda untuk menjadi Kerajaan Israel . Pada tahun kelima pemerintahan Rehabeam , yang umumnya diperkirakan sekitar tahun 926 SM, Shishak menyapu Yehuda dengan pasukan yang kuat yang terdiri dari 60.000 prajurit berkuda dan 1.200 kereta perang, untuk mendukung Yerobeam. Menurut 2 Tawarikh 12:3 , ia didukung oleh orang -orang Lubim (Libya), orang -orang Sukkiim , dan orang-orang Kushi (" orang Etiopia " dalam Septuaginta ).