Ingatkah Anda pada kisah Nabi Adam?
Manusia pertama yang diciptakan Allah SWT.
Tahukah Anda?
Menurut penelitian, sejarah perkembangan konseling dimulai ketika Nabi Adam mendapat konsekuensi akibat memakan buah Khuldi (buah terlarang) di Surga Firdaus.
Lalu, ingatkah Anda pada kisah Arjuna?
Dikisahkan, saat itu Arjuna sedang mengalami konflik batin. Mengetahui hal itu, Ki Lurah Semar memberikan nasihat (jawa: wejangan) kepada Arjuna. Nah, proses itu yang kemudian di masa sekarang kita sebut konseling.
Jika sekarang sebuah layanan konseling dipimpin oleh seorang konselor. Maka dahulu kala, proses konseling dipimpin oleh kyai, ulama, kepala suku, habaib ataupun tabib yang dianggap mampu untuk menenangkan hati atau memberi prediksi pada masa depan.
Hubungan konseling berbentuk hubungan antar pribadi atau dapat melibatkan lebih dari dua orang. Hubungan konseling yang melibatkan banyak orang disebut konseling kelompok, dimana suatu kelompok tersebut akan dipimpin oleh seorang konselor yang terlatih dan berwenang menyelenggarakan praktik pelayanan bimbingan dan konseling.
Tujuan umum konseling kelompok adalah perkembangan kemampuan anggota-anggotanya melalui berbagai suasana yang muncul dalam kegiatan tersebut, baik suasana yang menyedihkan maupun yang menenangkan.
Layanan bimbingan kelompok adalah salah satu media yang bisa digunakan oleh guru untuk mengembangkan kemampuan siswa-siswanya, supaya mereka dapat berlatih berbicara dan menanggapi, memberi maupun menerima pendapat orang lain, membina sikap dan perilaku siswa sesuai norma-norma yang ada, serta membangun aspek-aspek positif lain.