Mohon tunggu...
sekolah hidayatullah
sekolah hidayatullah Mohon Tunggu... -

Hidayatullah Surabaya merupakan Ormas di bawah koordinasi Ormas Hidayatullah Pusat. Fokus bidang Pendidikan, Dakwah, Sosial, dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Syarat Kenaikan Kelas dan Lulus, Harus Hafal 8 Juz

6 Mei 2014   17:03 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:48 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah Islam di Surabaya - Ada yang berbeda suasana yang terjadi di Sekolah Integral Hidayatullah Surabaya. Ketika siswa SMP kelas 3 sedang menuntaskan soal Ujian Nasional, siswa kelas satu dan dua bukan libur, melainkan melaksanakan kewajiban setor hafalan sebagai syarat kenaikan kelas. “Kelas tiga yang sedang Unas pun nanti sama, harus menyetorkan hafalan juga,” kata Baihaqi, salah satu guru di Sekolah Integral Hidayatullah Surabaya.

Para santri sejak pagi sudah terlihat memakai sarung, songkok dan peci. Layaknya orang mau sholat. Tapi bukan akan melakukan solat, melainkan pakaian ini wajib dikenakan karena mau menyetorkan hafalan quran.

Puluhan siswa komat-komit sambil memegang quran di tangan. Ada yang tampak serius, ada juga yang santai. Ada yang menghafal di teras masjid, ada pula yang terlihat memojok di ruang masjid mencari tempat sepi agar hafalannya tidak terganggu.

Seperti Maulana Wirayudha, dia mencari tempat di dekat mimbar. Ia mengatakan mencari tempat yang sepi biar hafalan cepat masuk. “Di teras masjid bising,” cetusnya.

Ia sendiri sekarang sedang fokus menghafal juz 29. Katanya, sejak masuk di sekolah ini, dia sudah mulai menghafal. “Insya Allah nanti lulus dari sekolah, saya tidak hanya hafal 8 juz tapi 30 juz,” harapnya.

Lain lagi dengan Izzudien Refie, dia menyetor hafalan juz 29 dan 30. Katanya, sudah seminggu lebih ia muraja’ah (mengulang) hafalan-hafalannya. “Saya biasanya pagi mengulang hafalan, lebih mudah masuk kalau pagi,” katanya.

Di hadapan penguji, Izzudin tampak lancar melafalkan hafalannya. Namun beberapa masih harus dibetulkan oleh penguji.

Menurut Fatihul Haq, salah satu tim penguji, hafalan siswa sudah cukup banyak. Hanya mungkin, lanjutnya, butuh pembetulan di panjang pendek dan cara pelafalab huruf.

Lebih lanjut Fatih, sapaan akrabnya, tujuan dilakukan kegiatan ini membekali anak dalam kehidupan sehari-hari. “Juga kehidupan selanjutnya selepas lulus dari sekolah ini. Pergaulan tidak terkontrol di luar, kami minimalisir dengan model pembelajaran seperti ini,” jelasnya panjang.

Fatih menuturkan, lulus di sekolah ini tidak hanya dilihat dari nilai akademik, tapi juga dilihat dari nilai akhlaq. Cara menilai dari bagaimana hafalan quran anak. “Itu cara kami membekali siswa,” pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun