Mohon tunggu...
Hidayatul Ilyas
Hidayatul Ilyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pasukan tidak perlu Banyak Cukup Strategi yang paling penting

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pentingnya Iman dalam Jiwa

15 Agustus 2020   00:11 Diperbarui: 7 Juni 2021   10:35 18972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya Iman Dalam Jiwa. | pexels

Sangatlah penting Iman dalam ketenangan Jiwa. Iman, sesuatu tanpa perlu ada keraguan untuk melangkah atau berbuat baik yang diridhoi oleh Allah Swt. Jiwa melakukan dengan Niat yang menjadi tolak ukur keinginan jiwa yang tercapai, hadis nabi Saw yaitu Inama'amalu bin niat wainnama likulli amriin Manawa (HR. Bukhari & Muslim), artinya: Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niat, setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niat kan.

Niat secara bahasa berarti keinginan (al qashd). Secara istilah mengerjakan sesuatu dengan ikhlas dalam melaksanakan ibadah karena Allah. Kalimat "Sesungguhnya setiap sesuatu tergantung niat", yaitu tentang amalan yang diperbuat, sedangkan kalimat  "Setiap orang mendapat apa yang ia niatkan", yaitu kepada siapa amalan itu ditujukan, apakah ikhlas karena Allah atau yang lainnya. Disinilah sifat jiwa tergantung pada niat. Didalam alquran kalimat jiwa sangatlah banyak disebut dengan al aqal, al nafs, al qalbu, al Fuad, al Lubab, dan Ruh.

Baca juga: Isra Mikraj Itu (Harusnya) Masuk Akal dan Bukan Sekadar Perkara Iman

Jiwa sangatlah banyak dibahas baik itu tokoh Agama dan tokoh filsafat, begitupulalah islam, Annaf al-ammarah bi as-su',yaitu dorongan jiwa untuk berbuat buruk. Annaf al-lawwamah yaitu jiwa menyesal berbuat maksiat, annaf al-mutmainnah yaitu jiwa yang mendapat ketenangan, annafs al-mulhamah yaitu jiwa yang diilhami.

Alkindi pemikiran tentang Jiwa dipandang sebagai inisiator dari manusia, menurut alkindi Jiwa atau Roh tidak tersusun, tetapi mempunyai arti penting, sempurna dan mulia.

Ibn Sina berpendapat bahwa jiwa wujud Rohani (imateri) yang berada dalam tubuh. Wujud imateri yang tidak berada dalam atau tidak langsung mengendalikan tubuh disebut akal, akan tetapi, apabila mengendalikan secara lansung disebut jiwa.
Dengan niat ada jiwa yang mantap, sehingga tercapainya keinginan yang sangat diniatkan melalui perbuatan perbuatan yang menghasilkan pahala dari peran Jiwa. Menghasilkan suatu pahala terdiri dari perbuatan melalui jiwa dan niat dengan iman yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun