Mohon tunggu...
HIDAYATUL IRYANAH
HIDAYATUL IRYANAH Mohon Tunggu... Guru - Guru_Pengurus KKG_Pengurus LPAY Nashrul Aitam

Saya seorang guru senang dunia pendidikan, sosial, sastra dan seni. Saya bertugas di UPT SD Negeri 79 Gresik Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

4 Juni 2023   11:29 Diperbarui: 4 Juni 2023   11:46 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Koneksi Antar Materi Modul 3.3

Pengelolaan Program yang berdampak Positif pada Murid

4 Juni @kolom

oleh : Hidayatul Iryanah,SP. S.Pd.

CGP Angkatan 7 Kabupaten Gresik

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat melakukan koneksi antarmateri yang telah dipelajari dari modul-modul sebelumnya untuk membuat sintesa pemahaman tentang program sekolah yang berdampak pada murid.

Pada Koneksi Antar Materi di Modul 3.2 saya akan mengaitkan intisari dari materi modul-modul guru penggerak yang telah saya pelajari untuk menjadi landasan teori bagi rencana program/kegiatan yang berdampak pada murid yang saya buat?

Kreativitas hanyalah menghubungkan berbagai hal. Ketika Anda bertanya kepada orang-orang kreatif bagaimana mereka melakukan sesuatu, mereka merasa sedikit bersalah karena mereka tidak benar-benar melakukannya, mereka hanya melihat sesuatu. Sesuatu itu tampaknya jelas bagi mereka setelah beberapa saat. Itu karena mereka dapat mengkoneksikan pengalaman yang mereka miliki dan mensintesis hal-hal baru."
 -Steve Jobs-

Bagaimana perasaan Anda setelah mempelajari modul ini?

Perasaan saya sangat senang dan bersyukur mendapat kesempatan mengikuti Pendidikan Guru Penggerak dan kini telah sampai pada titik akhir paket modul yakni modul 3.3 "Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid".  Sebagai CGP materi dalam modul ini menambah ilmu dan wawasan tentang kepemimpinan murid (student agency) dan membangun lingkungan yang menumbuhkan kepemimpinan murid serta peran keterlibatan komunitas dalam membangun student agency. Saya juga semakin memahami bagaimana menyusun program/kegiatan sekolah yang berpihak pada murid dan tentunya membangun student agency.

Setiap murid memiliki potensi yang dapat digali, ide dan gagasan yang keluar dari suara mereka sesederhana bagaimanapun tetap dapat dikembangkan menjadi kekuatan  untuk perubahan yang lebih baik. Sebelum mempelajari modul ini saya merasa bahwa dalam menyusun program/kegiatan sekolah tidak perlu melibatkan murid, akan terapi setelah mempelajari modul 3.3 ini peran murid sebagai student agency justru menjadikan suara, pilhan dan kepemilikan murid tumbuh dengan baik sehingga murid lebih bertanggung jawab terhadap program-program sekolah.

2. Apa intisari yang Anda dapatkan dari modul ini?

Dalam filosofi Ki Hajar Dewantara untuk  mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, kita sebagai guru harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memaksimalkan potensi mereka sesuai kodratnya. Merdeka belajar menjadi tujuannya.  Murid memiliki kemampuan atau kapasitas untuk mengambil bagian atau peranan dalam proses belajar mereka sendiri. Tugas guru menumbuhkan kepemimpinan murid, sehingga murid memiliki suara (voice), pilihan (choice) dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajarannya sendiri. Untuk menumbuhkan kepemimpinan murid, pertama yang harus dilakukan adalah guru menfasilitasi murid dengan membangun lingkungan yang dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan murid. Melalui student agency ini akan mewujudkan profil pelajar Pancasila. Ke-dua, membangun keterlibatan komunitas untuk mengambil peran dalam upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid di sekolah.

Dalam merencanakan suatu program/kegiatan sekolah yang terarah dan berpihak pada murid, guru  hendaknya melalui tahapan 5D/ BAGJA (Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana dan Atur eksekusi) .  Konsep BAGJA hadir sebagai model manajemen perubahan yang membantu mewujudkan murid merdeka belajar di sekolah. Konsep ini juga dikenal dengan strategi 5D yaitu Define, Discovery, Dream, Design and Destiny. 

Define yakni menentukan suatu arah dan tujuan dari program yang akan dilaksanakan. Hal ini dapat dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan utama yang dibuat untuk mengarahkan kepada penelusuran hal-hal yang akan dilakukan.

Discovery yakni cara untuk menemukan potensi terbaik yang dimiliki atau dikenal dengan tahap pencarian jati diri. Dapat dilakukan dengan mengambil pelajaran pada peristiwa yang terjadi sebelumnya.

Dream yakni harapan/mimpi dan segala hal yang mungkin menjadi cita-cita bersama melalui program yang direncanakan. Tentunya mimpi ini dapat dicapai jika ada kolaborasi dan dukungan dari seluruh stakeholder sekolah yang ada.

Design yakni rancangan langkah strategi untuk melaksanakan program. Strategi yang efektif diperlukan untuk mencapai visi misi. Hal ini dapat dikembangkan ke hal-hal positif yang menjadikan murid merasa aman, nyaman dan bahagia.

Destiny yakni cara membangun budaya melalui inovasi pembelajaran dan kreativitas yang tinggi dalam model pembelajaran.

3. Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara Modul ini dengan modul-modul sebelumnya?

Keterkaitan antara Modul ini dengan modul-modul sebelumnya antara lain sebagai berikut:

Modul 1.1 Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara

Berdasarkan pada filosofi KHD bahwa Pendidikan adalah proses menuntun tumbuhnya kodrat murid melalui penumbuhan murid merdeka, maka sebagai pemimpin pembelajaran, pengelolaan program yang berdampak pada murid hendaknya bertujuan untuk merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat murid dengan merdeka belajar. Potensi dan suara murid dapat tergali dengan baik sehingga menumbuhkan rasa memiliki/kepemilikan yang tinggi dalam diri murid.

 

Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

Nilai dan Peran guru penggerak sebagai penggerak komunitas belajar praktisi dan menggerakkan semua komponen pendidikan untuk selalu aktif berpatisipasi dalam menunjang program sekolah/kegiatan sekolah yang berpihak pada murid. Komunitas juga terlibat aktif dalam membangun lingkungan yang menunjang program sekolah/kegiatan sekolah yang berpihak pada murid. Sebagai guru penggerak harus terus menggerakkan komunitas yang selalu menumbuhkan lingkungan yang arif bijaksana dan menggali potensi murid sehingga tumbuh menjadi student agency yang memiliki komponen-komponen dalam profil pelajar Pancasila.

 

Modul 1.3 Visi Guru Penggerak

Sesuai dengan  visi guru penggerak, maka pemimpin pembelajaran harus dapat menciptakan lingkungan belajar yang berpihak pada murid dan menjalankan rencana program sekolah dengan dukungan para pemangku kepentingan (stake holder) dalam mendukung ekosistem pembelajaran yang berpihak pada murid.

 

Modul 1.4 Budaya Positif

Pengelolaan program yang berpihak pada murid akan memberikan dampak positif pada murid yakni terwujudnya budaya positif di kelas, lingkungan sekolah bahkan lingkungan masyarakat. Budaya positif ini akan memberi dampak positif pula bagi murid agar tumbuh kembang sesuai kodratnya, serta berdampak positif pada sekolah sehingga memiliki lingkungan sekolah yang positif.

 

Modul 2.1 Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

Penyusunan dan pengelolaan program/ kegiatan sekolah yang berpihak pada murid akan memenuhi kebutuhan belajar murid.  Pemetaan kebutuhan belajar murid seperti kesiapan belajar murid, minat belajar dan profil belajar murid adalah bentuk pembelajaran yang berpihak pada murid dengan segala karakteristik murid yang ada.  Pemenuhan kebutuhan belajar murid ini berarah pada terbentuknya profil pelajar Pancasila.

 

Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

Penyusunan dan pengelolaan program/kegiatan sekolah yang berpihak pada murid harus mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional yang mewujudkan keterampilan sosial emosional siswa dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat sepenuhnya mengembalikan kesadaran penuh (mindfullness) murid. Agar dalam melaksanakan program sekolah, murid dapat merasa tenang, fokus, berempati, termotivasi dan memiliki sikap tanggung jawab dalam menyuarakan suara, pilihan dan kepemilikan program.

 

Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi akademi

Coaching merupakan langkah yang sangat mendukung dalam menggali potensi/ide/gagasan murid, hal ini dikarenakan melalui kegiatan coaching maka dapat mmenggali potensi murid untuk kemudian murid dapat menemukan dan mengembangkan potensi murid kinerja murid untuk menemukan sendiri solusi atas permasalahan yang dihadapi ketika melaksanakan program sekolah yang berdampak pada murid. Dampak coaching adalah muncul tiga aspek student agency yaitu suara, pilihan dan kepemilikan program oleh murid.

 

Modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Dalam penyusunan dan pengelolaan program sekolah melalui tahapan BAGJA dibutuhkan  kemampuan dalam pengambilan keputusan yang universal dan berpihak pada murid. Pemimpin pembelajaran sebagai agen perubahan, harus mengambil keputusan yang bertanggung jawab yaitu keputusan yang diambil bersifat efektif dan efisien terkait rancangan program yang ingin dilakukan.  Keputusan tersebut memperhatikan 3 prinsip berfikir, 4 paradigma pengambilan keputusan dan melakukan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Hal ini untuk mendorong rasa percaya diri, keselamatan dan kebahagiaan murid serta seluruh pihak yang terlibat.

 

Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

Penyusunan dan pengelolaan program selalu berprinsip pada kebermanfaatanya yaitu mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid. Pengelolaan program ini harus didukung oleh identifikasi aset/ modal yang dimiliki oleh sekolah. Sehingga pemanfaatan dan pengefektifan sumber daya menjadi prioritas yang perlu diperhatikan oleh seluruh stakeholder yang ada.

Berdasarkan materi dalam modul 3.3 yang telah saya pelajari, kemudian saya kaitkan dengan modul-modul lain sebelumnya, maka saya menilai bahwa sangat besar peran guru penggerak untuk senantiasa tergerak, bergerak dan menggerakkan komunitas praktisi sekolah dalam mengembangkan sebuah program yang berpihak dan berdampak pada murid. Guru penggerak juga harus senantiasa meningkatkan kualitas belajar murid melalui pengelolaan program yang berdampak pada murid agar tumbuh sikap mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif menuju murid merdeka belajar dan berkarakter sesuai profil pelajar Pancasila.

4. Setelah melihat keterkaitan antara modul ini dengan modul-modul lainnya jelaskanlah perspektif Anda tentang program yang berdampak positif pada murid. Bagaimana seharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak positif pada murid?

Setelah melihat keterkaitan antara modul 3.3 ini dengan modul-modul sebelumnya, bahwa semua modul terangkai dengan runtut dan runut untuk dipelajari, dipahami, dan diterapkan oleh CGP selama Pendidikan Guru Penggerak.  Dengan bekal ilmu-ilmu mulai paket modul 1 sampai paket modul 3, maka diharapkan CGP lebih siap dan mampu menjalani tugasnya sebagai  agen perubahan dunia pendidikan agar dapat tercapai Visi Pendidikan Indonesia sesuai dengan amanat Ki Hajar Dewantara yang tersurat dalam filosofinya. CGP harus mampu Menyusun dan merancang program yang berdampak positif dan berpihak pada murid. CGP berperan penting dalam menumbuhkan student agency di sekolah.

Agar suatu program dapat berdampak positif pada murid, rogram-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara kolaboratif oleh stake horder di sekolah. 

Dalam praktiknya, guru melibatkan murid mulai penyusunan program melalui tahapan BAGJA, pelaksanaan program, dan merefleksikan kegiatan secara kolaboratif.  Eevaluasi melalui 9 langkah pengujian dalam pengambilan keputusan. Guru, komunitas dan murid juga membangun lingkungan yang dapat mewujudkan student agency di sekolah.

 

Salam Guru Penggerak

Guru Bergerak Indonesia Maju

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun