Orang-orang mengantarmu ke peristirahatan terakhir dengan doa-doa dan kata-kata, juga puisi-puisi yang tak henti-henti.
Bagi mereka namamu lekat dan dekat, sedang bagiku yang sekadar mengenalmu sepintas lalu, puisi dan namamu adalah sebaris yang tak habis-habis. Tak habis dibahas orang. Tak habis ditelan zaman. Tak habis diabadikan.
Pada hari kepergianmu yang jatuh pada peluk Sabtu, semua orang yang pernah kau sentuh lewat kata-kata turut menyertaimu dengan cara masing-masing. Seperti aku kini, mengantarmu dengan kata-kataku sendiri.
Pada hari kepergianmu, Penyair Jokpin, kau menuju sunyi, tetapi riuh kenangan dan cinta mengekor padamu dengan setia. Sebab kau sendiri setia pada mereka. Sepanjang hidup mengabadikannya.
Selamat jalan, Sastrawan.
Selamat beristirahat panjang.
Kota M, 27 April 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H