Mohon tunggu...
Hidayatul Ulum
Hidayatul Ulum Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis yang masih perlu banyak belajar

Saya suka jamur, pohon, dan paus. Saya suka menulis apa pun yang terlintas di pikiran dan saya suka menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Hari Kepergianmu

27 April 2024   21:51 Diperbarui: 27 April 2024   21:54 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Orang-orang mengantarmu ke peristirahatan terakhir dengan doa-doa dan kata-kata, juga puisi-puisi yang tak henti-henti.

Bagi mereka namamu lekat dan dekat, sedang bagiku yang sekadar mengenalmu sepintas lalu, puisi dan namamu adalah sebaris yang tak habis-habis. Tak habis dibahas orang. Tak habis ditelan zaman. Tak habis diabadikan.

Pada hari kepergianmu yang jatuh pada peluk Sabtu, semua orang yang pernah kau sentuh lewat kata-kata turut menyertaimu dengan cara masing-masing. Seperti aku kini, mengantarmu dengan kata-kataku sendiri.

Pada hari kepergianmu, Penyair Jokpin, kau menuju sunyi, tetapi riuh kenangan dan cinta mengekor padamu dengan setia. Sebab kau sendiri setia pada mereka. Sepanjang hidup mengabadikannya.

Selamat jalan, Sastrawan.
Selamat beristirahat panjang.

Kota M, 27 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun