Ilmu sekedar menjadi ilmu kalau masih sekedar kata-kata. Ilmu masih sekedar teori kalau masih terngiang di dalam pikirannya. Oleh karenanya, engkau memang penting mengabarkan ilmumu. Namun, kendalikanlah kata-katamu. Kendalikanlah apa-apa yang engkau ingin katakan. Kenalilah tempat, apakah engkau layak menyampaikan?
Apakah mereka layak mendengarkan?
Apakah mereka membutuhkan pengetahuan?
Apakah mereka butuh dijelaskan?
Kalau tidak, lebih baik, engkau bungkam pengetahuanmu. Diamlah. Berilah mereka dengan pandangan yang awas, dan gelegat tubuhmu yang bicara. Biarkan tubuhmu yang bicara. Jangan koar-koarkan lidahmu. Jangan koar-koarkan kata-katamu. Kenalilah, semakin engkau banyak bicara, maka engkau terkenal dengan istilah yang negative, istilah yang buruk; terlebih lagi tatkala engkau berada pada kenyataan. Kenalilah kenyataan itu adalah kata-kata ringkas yang simple. Sederhana dan penuh putusan.
Apa itu putusan? Yakni perkumpulan pengetahuan yang telah dia dapatkan, lalu mereka berujar.
Atau kalimat basa-basi tentang kehidupan, sekedar selayaknya manusia yang saling berkomunikasi, sekedar kebutuhan manusia supaya tidak diam-diaman, selayaknya manusia bahwa itu adalah mahluk social. Mahluk yang tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia yang lain.
Ambillah kemudahan itu. Janganlah gegabah untuk mencerdaskan orang-orang yang berada di sekitarmu. Janganlah sok menjadi pahlawan buat mereka dengan cara menasihati. Kenalilah, dirimu itu, sungguh nasihat. Sibuklah kepada dirimu. Kalau engkau bisa selamat atas dirimu, tentu engkau dengan mudah menyelamatkan orang-orang yang penting engkau selamatkan.
Engkau telah  membaca bahwa manusia-pada-umumnya berusaha menyelamatkan kehidupan-secara-materi. Manusia membutuhkan kehidupan secara materi. Yakni tentang pertahanan kehidupannya. Yakni tentang bagaimana mereka bertahan tentang hidup sehari-hari, yang semakin lama, mengajarkan untuk hal material.
Oleh karenanya, sekarang, selamatkanlah dirimu. Jagalah bicaramu. Giringlah pembicaraanmu kepada pembicaraan umum yang bermakna, yakni pembicaraan ilmiah. Yang mana setiap katamu adalah didengar dan lalu dipertanyakan. Begitulah, taufik.
Jagalah bicaramu. Selamat berjuang…