Berdasarkan penelusuran literatur, pada tahun 1914 sampai dengan 1942 KH. Ahmad Sanusi menulis kitab tidak kurang dari 126 judul kitab, pada tahun 1946 karya KH. Ahmad Sanusi telah mencapai hampir 200 judul kitab, dan pada tahun 1950 sebelum beliau wafat berdasarkan pengakuan keluarganya hasil karya KH. Ahmad Sanusi mencapai sekitar 480 judul kitab. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan KH. Ahmad Sanusi adalah seorang ulama dan penulis Nusantara yang produktif Munandi Sholeh dalam KH. Ahmad Sanusi dan Karya-Karyanya : Khazanah Literasi Ilmu-Ilmu Ajaran Islam di Nusantara, Jurnal At-Tadbir, Vol. 29, No. 02 tahun 2019).
Sepeninggal KH. Yasin, Pesantren Cantayan dilanjutkan oleh anaknya yaitu KH Abdurrahim. Beliau sendiri meninggal pada tahun 1950 dan digantikan KH. Nahrowi yang telah mendirikan pesantren lain di Cisaat. Sementara Pesantren Syamsul Ulum Gunung Puyuh, didirikan oleh KH. Ahmad Sanusi pada tahun 1934. Ia adalah anak ketiga dari KH Abdurrahim (Pendiri Pesantren Cantayan) dari isterinya yang pertama, yaitu Ibu Empo/Epok (Munandi Sholeh dalam KH. Ahmad Sanusi dan Karya-Karyanya : Khazanah Literasi Ilmu-Ilmu Ajaran Islam di Nusantara, Jurnal At-Tadbir, Vol. 29, No. 02 tahun 2019).
Sebenarnya sebelum mendirikan Pesantren Gunung Puyuh, pada tahun 1922 KH. Ahmad Sanusi pernah mendirikan sebuah pesantren yang bernama Pesantren Genteng Babakan Sirna sebagai pengembangan dari Pesantren Cantayan yang dibangun ayahnya, di kaki gunung Rumpin, Babakan Sirna, Cibadak Sukabumi.
Dengan demikian, jika dicermati baik Pesantren Genteng ataupun Samsul Ulum Gunung Puyuh memiliki jaringan dan hubungan kekerabatan intelektual dengan pesantren-pesantren tersebut karena memang KH. Ahmad Sanusi sebagai pendiri dari kedua pesantren tersebut jauh sebelumnya pernah belajar di pesantren-pesantren itu (radarsukabumi.com, 19/5/2019).
Dapat dipahami bahwa, tidak berlebihan jika Pesantren Bani Yasin Cantayan bisa dikatakan sebagai monumen sejarah awal dakwah Islam di Sukabumi karena hasil didikan dari Pesantren Bani Yasin Cantayan baik yang termasuk ke dalam keluarga besar Cicantayan maupun para santrinya telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pengembangan dakwah Islam di Sukabumi, Jawa Barat bahkan Nasional. Buktinya salah satu tokoh sekaligus Pahlawan Nasional yang terlahir dari Pesantren Bani Yasin Cantayan adalah KH. Ahmad Sanusi yang akan mendapat gelar Pahlawan Nasional tahun 2022.
Hari ini setiap orang sedang membuat sejarah hidupnya yang kelak akan menjadi kenang-kenangan indah ketika kita telah tiada. Jika hidup adalah sebuah cerita, maka buatlah narasi sebaik-baiknya.
Pesantren Bani Yasin Cantayan - Pesantren Genteng Sukabumi - Pesantren Al-Masthuriyah "Tipar" Sukabumi - Pesantren Syamsul Ulum Gunung Puyuh Sukabumi
Sukabumi, Jawa Barat
Rabu - Jum'at
16 - 18 Juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H