Mohon tunggu...
Tatang  Hidayat
Tatang Hidayat Mohon Tunggu... Dosen - Pegiat Student Rihlah Indonesia

Tatang Hidayat, bergiat di Student Rihlah Indonesia. Ia mulai menulis sejak SD, ketika masa SMK ia diamanahi menjadi pimpinan redaksi buletin yang ada di sekolahnya. Sejak masuk kuliah, ia mulai serius mendalami dunia tulis menulis. Beberapa tulisannya di muat diberbagai jurnal terakreditasi dan terindeks internasional, buku, media cetak maupun online. Ia telah menerbitkan buku solo, buku antologi dan bertindak sebagai editor buku dan Handling Editor Islamic Research: The International Journal of Islamic Civilization Studies. Selain menulis, ia aktif melakukan jelajah heritage ke daerah-daerah di Indonesia, saat ini ia telah mengunjungi sekurang-kurangnya 120 kab/kota di Indonesia. Di sisi lain, ia pun telah melakukan jelajah heritage ke Singapura, Malaysia dan Thailand. Penulis bisa di hubungi melalui E-mail tatangmushabhidayat31@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Dijajah 350 Tahun: Mitos atau Fakta?

10 Agustus 2021   09:00 Diperbarui: 10 Agustus 2021   14:18 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Tatang Hidayat (Pegiat Student Rihlah Indonesia)

Berdasarkan referensi buku sejarah yang kita pelajari di sekolah dulu, katanya Indonesia dijajah 350 tahun. Benarkah narasi ini ? Apakah leluhur kita menerima begitu saja dengan adanya penjajahan sehingga tidak ada perlawanan yang dilakukan sehingga sangat lamanya bangsa kita dijajah ? Apakah leluhur kita orangnya bodoh-bodoh dan lemah-lemah sehingga bisa dengan mudahnya 350 tahun dijajah ?

Jawaban terhadap pertanyaan ini akan mempengaruhi identitas kita sebagai sebuah bangsa, apakah kita ini bangsa yang lemah atau bangsa pejuang ?  

Asad Asnawi (2020) mencatat sejauh ini, pernyataan bahwa Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun itu sebagian didasarkan pada :

Pertama, keberhasilan VOC menduduki Batavia pada 1619 silam. Itu pun, jika dihitung mundur tak sampai 350 tahun. Tetapi, yang perlu dicatat adalah bahwa VOC bukanlah Belanda dari sisi pemerintah kerajaannya. Melainkan, perkumpulan dagang.

Jika kita berpendapat bahwa 350 tahun Indonesia dijajah pasca keberahasilan VOC menduduki Batavia pada 1619 silam, maka kita akan bandingkan situasi kondisinya dengan saat ini. Para pengusaha Belanda mendirikan VOC pada 2 Maret 1602. Namun, seiring berjalannya waktu, VOC memiliki banyak masalah. 

Mulai dari korupsi, kecurangan konflik antar internalnya, dan perlawanan jihad yang tidak pernah berhenti dari umat Islam di Nusantara tak sebanding dengan pendapatan yang mereka terima sehingga menyebabkan terkurasnya keuangan VOC hingga mengakibatkan mereka bangkrut dan bubar pada 31 Desember 1799.

Setelah VOC bubar, Nusantara dikendalikan Pemerintah Kolonial Belanda, artinya VOC bukan mengatasnamakan pemerintahan Belanda, VOC hanya sekumpulan pengusaha eropa, khususnya pengusaha Belanda yang diberikan hak oleh Belanda.

Jadi kalau ada berpendapat kita dijajah pasca VOC menduduki Batavia 1619 dan melakukan kolonialisasi di Nusantara, berarti kita mengakui wilayah Nusantara dijajah korporasi pengusaha asing, dari sini bisa mengambil pelajaran apakah hari ini bangsa kita dijajah oleh sebuah korporasi perusahaan multi nasional yang mengendalikan sumber daya alam Indonesia ? mengendalikan ekonomi Indonesia ? Kalau itu terjadi berarti sekarang kita juga sedang dijajah oleh korporasi perusahaan multi nasional.

Kedua, Batavia yang diduduki VOC kala itu tentu belum sebesar wilayah Jakarta sekarang ini. Bahkan, hanya sekitaran Kota Lama yang ada di Jakarta Utara saat ini..

Ketiga, saat itu, Indonesia belum lahir. Karena itu, jika penyebutan penjajahan 350 tahun oleh Belanda dimaksudkan untuk Indonesia sebagai negara kepulauan dengan luas seperti sekarang ini, adalah salah besar. Karena Belanda tidak pernah benar-benar 'menguasai' seluruh wilayah nusantara selama itu.

Seorang sejarawan yang juga ahli tata negara, GJ Resink sebagaimana dalam Asad Asnawi (2020) salah satu yang menggugat klaim 350 tahun itu. Penyangkalan itu pun ia rangkum dalam karyanya berjudul ‘Bukan 350 Tahun Dijajah’ tahun 2012 silam. Sebaliknya, berdasar bukti-bukti yang dimilikinya, Resink membangun narasi baru bahwa Belanda efektif menjajah Indonesia selama 50 tahun. Tak lebih. Klaim oleh Resink merujuk pada keberadaan kesultanan-kesultanan di nusantara hingga tahun 1910 an. Tak hanya eksis. Kesultanan-kesultanan itu juga bebas merdeka untuk menentukan sikap.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dijajali pengetahuan apa yang kita dengar dan baca, ketika kita ditanya berapa lama Indonesia dijajah Belanda ? Maka kebanyakan akan menjawab 350 tahun atau 3.5 abad setengah. Narasi ini terus kita dengar dari generasi ke generasi. 

Tentu narasi ini perlu diuji kebenarannya, jika seperti ini terus maka mental bangsa kita merupakan bangsa yang lemah. Narasi Indonesia dijajah 350 tahun merupakan narasi pembodohan, dan penipuan,  karena pada faktanya kita tidak dijajah selama itu.

Ada kesalahan persepsi dan pembacaan dalam narasi yang selama ini kita terima, bahwa bangsa kita dijajah 350 tahun, padahal sejatinya bangsa kita 350 tahun berjihad fii Sabilillah melawan penjajahan bangsa asing.

Narasi bangsa Indonesia dijajah 350 tahun kesannya bangsa kita itu orangnya bodoh-bodoh, lemah-lemah dan narasi kekalahan lainnya, padahal leluhur kita itu adalah pejuang-pejuang hebat dan tangguh.

Narasi 350 tahun dijajah hakikatnya sudah runtuh ketika Perang Belanda di Aceh, Aceh baru kalah perang 1910, bahkan perlawanan sebenarnya masih dilanjutkan sisa-sisa Mujahidin Aceh hingga 1942, berarti kalau dihitung sampai kemerdekaan 1945 itu hanya 35 tahun menjajahnya dan itu pun tidak semua daerah di Nusantara dijajah. Wallohu'alam bi al-Shawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun