Mohon tunggu...
Tatang  Hidayat
Tatang Hidayat Mohon Tunggu... Dosen - Pegiat Student Rihlah Indonesia

Tatang Hidayat, bergiat di Student Rihlah Indonesia. Ia mulai menulis sejak SD, ketika masa SMK ia diamanahi menjadi pimpinan redaksi buletin yang ada di sekolahnya. Sejak masuk kuliah, ia mulai serius mendalami dunia tulis menulis. Beberapa tulisannya di muat diberbagai jurnal terakreditasi dan terindeks internasional, buku, media cetak maupun online. Ia telah menerbitkan buku solo, buku antologi dan bertindak sebagai editor buku dan Handling Editor Islamic Research: The International Journal of Islamic Civilization Studies. Selain menulis, ia aktif melakukan jelajah heritage ke daerah-daerah di Indonesia, saat ini ia telah mengunjungi sekurang-kurangnya 120 kab/kota di Indonesia. Di sisi lain, ia pun telah melakukan jelajah heritage ke Singapura, Malaysia dan Thailand. Penulis bisa di hubungi melalui E-mail tatangmushabhidayat31@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Catatan Seminar Nasional, Pelatihan Guru dan "Call for Paper" di Gedung Dakwah Islamiyah Tasikmalaya

24 Desember 2018   17:05 Diperbarui: 24 Desember 2018   17:26 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sesi kedua, yakni dalam bentuk pelatihan diisi oleh 3 instruktur selaku Dosen PAI UPI. Mereka adalah Bapak Saepul Anwar, S. Pd. I., M.Ag. Bapak Mokh. Iman Firmansyah, S. Pd. I., M. Ag. dan Bapak Agus Fakrudin, M. Pd. Pemaparan pertama disampaikan oleh Bapak Saepul Anwar, S. Pd. I., M. Ag. yang mengangkat judul penulisan artikel ilmiah. Judul ini sangat penting untuk dibahas, namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam penulisan artikel ilmiah. 

Pertama, carilah jurnal sasaran. Kedua, lengkapi komposisi dalam pembuatan jurnal. Ketiga, tunjukkan apa yang telah dilakukan ilmuwan lain dalam kajian serumpun. Keempat, mengecek temuan. Kelima, menempatkan diskusi. Keenam, memperkaya referensi seperti dari jurnal dan buku. Ketujuh, menggunakan bantuan manajemen referensi dalam bentuk mendeley, zotero atau endnote. Kedelapan, hindari plagiat.

Pemaparan kedua disampaikan oleh Bapak Agus Fakhrudin, M. Pd yang mengangkat judul publikasi ilmiah. Setelah artikel ilmiah dibuat, maka langkah selanjutnya yakni dengan mempublikasikan dalam bentuk jurnal ilmiah. Pemilihan jurnal bisa dicari sesuai dengan keilmuan dan setiap jurnal memiliki gaya selingkungan sendiri yang bisa diikuti. Adapun cara mencari jurnal bisa dengan memanfaatkan mesin pencari jurnal.

Pemaparan ketiga disampaikan oleh Bapak Mokh. Iman Firmansyah, S. Pd. I., M. Ag. yang mengangkat judul Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pengembangan Pfofesi Guru (Berdasarkan Permenag PAN & RB 16 tahun 2009). Setelah guru melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maka hasilnya bisa dimuat dalam jurnal, laporan PTK dan prasaran ilmiah. Hakikat PTK yakni tindakan nmemperbaiki mutu pembelajaran, uji model, metode dan media. 

Adapun yang mesti dimasukan dalam laporan PTK mesti dilengkapi dengan cover, lembar pengesahan, pernyataan bebas plagiat, abstrak, kata pengantar daftar isi dan lampiran. Lampiran berisi : (1)  RPP setiap siklus. (2) semua instrument yang digunakan dalam peneltiian, terutama lembar pengamatan. (3) contoh-contoh hasil kerja dalam pengisian/pengerjaan instrument baik oleh guru maupun siswa. (4) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti foto-foto kegiatan, daftar hadir, catatan harian dalam pelaksanaan PTK, surat-surat dan lain-lain.

Setelah ketiga instruktur menyampaikan pemaparannya, kemudian dilanjutkan sesi diskusi dengan para peserta, nampak diskusi hidup kembali dengan diwarnai beberapa pertanyaan dari para peserta. Namun sekali lagi, karena waktu terbatas maka pertanyaan pun dibatasi. Karena sesi selanjutnya akan dilanjutkan dengan sesi seminar pararel.

Sesi Seminar Pararel diisi oleh para presenter dari berbagai latar belakang, ada guru dan mahasiswa pascasarjana. Saya sendiri mempresentasikan hasil kajian dalam sesi Seminar Pararel tersebut, seperti biasa dalam sesi seminar pararel diadakan diskusi dengan para peserta, setelah tidak ada lagi yang bertanya, akhirnya seminar pararel selesai dan acara yang berlangsung dari pagi hingga sore ditutup oleh panitia.

Setelah agenda seminar selesai, saya tidak langsung pulang, karena jadwal keberangkatan kereta pukul 20.40 WIB. Oleh karena itu waktu tersebut saya manfaatkan untuk sekedar berkeliling di kota Tasikmalaya dan menyempatkan untuk shalat dan beristirahat di Masjid Agung Tasikmalaya. Kebetulan Ba'da Maghrib di Masjid Agung Tasikmalaya diselenggarakan kajian ayat suci Alquran, saya pun berkesempatan mengikutinya sampai Isya sebagai bentuk tabaruk majelis. 

Setelah shalat Isya, saya baru berangkat menuju Stasiun Tasikmalaya yang jaraknya dekat dengan Masjid Agung Tasikmalaya. Tidak lama menunggu, akhirnya kereta tujuan Bandung datang, saya pun segera naik dan langsung istirahat, karena perjalanan malam, saya tidak bisa melihat keindahan alam di Priangan Timur. Namun perjalanan kali ini sangat berkesan, meskipun singkat waktunya. Terima kasih telah menyimak catatan sederhana ini, sampai bertemu dalam catatan perjalanan selanjutnya. Wallahu 'Alam bi Ash-Shawab.

*) Presenter dari Prodi PAI SPs UPI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun