Kebhinekatunggalikaan adalah sebuah keragaman yang ada di Indonesia, meliputi suku,budaya,  agama,  bahasa dan  yang  lain  sebagainya.  Di  sekolah  tempat  saya  PPL yaitu SMA 2 Brebes telah menerapkan kebhinekatunggalikaan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi pada PPL, guru menyebutkan bahwa peserta didik memiliki suku yang berbeda-beda, antara lain suku jawa, suku sunda,  suku  tionghoa,  suku  batak dan  lain sebaginya. Meskipun di SMA N 2 Brebes memiliki suku yang berbeda-beda, peserta didik memiliki kewajiban dan hak yang sama. Selain suku yang berbeda, di SMA N 2 Brebes, peserta didik juga memiliki agama yang berbeda. Pada penerapan kebhinekatunggalikaan pada aspek agama juga diterapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan keagamaan yang  dilakukan  setiap  pagi  di  sekolah dan hari jumat.  Pada  peserta  didik yang  beragama  islam,  ada kegiatan tadarus, begitupun dengan agama yang lain. Peserta didik melakukan kegiatan keagamaan  sendiri  dengan  membaca  kitab  suci  dari  setiap  agama  dan  mereka  ada pembimbingnya.
Kebhinekatunggalikaan merupakan nilai luhur budaya Indonesia yang harus dimiliki oleh setiap warga negaranya. Pendidikan kebhinekaan adalah sebuah pendidikan yang mengembangkan nilai toleransi dalam keberagaman, yang bersifat memerdekakan dari berbagai sudut pandang dan prasangka serta memerdekakan dalam hal pengeksploran dan cara belajar dari berbagai perspektif dan budaya. Pendidikan kebhinekaan diperlukan agar setiap peserta didik memiliki kesadaran akan pentingnya budaya kemasyarakatan. Pembelajaran dalam proses pendidikan kebinekaan mendorong guru dalam merancang perangkat pembelajaran yang dapat menyatukan perbedaan yang ada, seperti sosial budaya, etnis dan bahasa, serta ekonomi. Kebhinekaan dalam perspektif pedagogis juga bermakna proses pembelajaran yang mengedepankan nilai karakter, toleransi, penghormatan pada perbedaan, kesetaraan, demokrasi, dan juga persatuan. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam kebhinnekaan yaitu nilai toleransi dan kerukunan, nilai keadilan dan kesetaraan, nilai gotong royong dan tolong menolong, nilai solidaritas dan kebersamaan, serta nilai demokrasi.
Gedung-gedung di sekolah tempat saya PPL (SMA Negeri 2 Brebes) menggunakan nama-nama pahlawan nasional. Hal tersebut membuktikan bahwa SMA Negeri 2 Brebes mengharga jasa para pahlawan nasional yang berasal dari berbagai daerah nusantara sebagai suatu kebhinekatunggalikaan.
Di sekolah tempat saya PPL (SMA Negeri 2 Brebes) terdapat papan gambar dan tulisan yang berisi 3 semboyan pendidikan dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut wuri handayani. Adanya tulisan tersebut sebagai suatu pengingat bagi guru maupun peserta didik untukterus menerapkan rasa kebhinekatunggalikaan di lingkungan sekolah agar tercipta rasa saling hormat dan menyayangi antara guru dan peserta didik.
Di sekolah tempat saya PPL (SMA Negeri 2 Brebes) terdapat gambar mengenai profil pelajar pancasila. Adanya gambar tersebut merupakan salah satu upaya untuk terus menanamkan makna profil pelajar pancasila kepada seluruh peserta didik di SMA Negeri 2 Brebes, agar menjadi pelajar yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur pancasila. Ada pun dalam profil pelajar pancasila terdapat 6 dimensi di dalamnya sebagai pegangan yang harus dilaksanakan peserta didik yaitu Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia - Berkebinekaan Global -- Mandiri - Bergotong Royong - Bernalar Kritis - Kreatif. Profil pelajar pancasila ini juga merupakan salah satu bentuk penerapan kebhinekatunggalikaan di lingkungan sekolah.
Di sekolah tempat saya PPL (SMA Negeri 2 Brebes) terdapat papan mading (majalah dinding) yang berisi gambar-gambar yang mengandung pesan-pesan moral dan kebaikan agar dapat dibaca dan dipahami, dan dilaksanakan oleh peserta didik, pendidik, maupun warga di lingkungan sekolah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan rasa kebhinekatunggalikaan.
Daftar Pustaka :
Tamara, F., Susanti, R., & Meilinda. (2023). Penghayatan Nilai-Nilai Pancasila  terhadap Keberagaman untuk Mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika di Sekolah. Jurnal Pengabdian West Science, 2 (7), hal. 530-540.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H