Mohon tunggu...
Hidayat Raharja
Hidayat Raharja Mohon Tunggu... pegawai negeri -

hidayat raharja berminat terhadap permasalahan pendidikan dan kebudayaan. esaihidayatraharja.blogspot.com hidayatraharja.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kaleng Bekas

25 Mei 2014   03:49 Diperbarui: 4 April 2017   17:57 1745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi saya kaleng bekas adalah benda yang banyak manfaatnya. Dahulu ketika masa kanak-kanak kaleng bekas bisa saya gunakan untuk gulungan benang saat bermain layang-layang. Di rumah, ibu memanfaatkannyasebagaitakaran beras untuk memasak setiap harinya.Sebagian lagi dipergunakan sebagai wadah bumbu di dapur.Kaleng bisa jadi cibuk di

kamar mandi. Bahakan untukukuran kaleg biskuit yangbesar dijadikan wadah kue jajan di hari raya untukhidangan para tamu yang tengah bersilaturrahmidi hari raya. Bagi fotografer Ray Bachtiar, kaleng bekas bisa berubah fungsi menjadi kamera lubang jarum. Sebuah kamera sederhana yang merupakan cikal-bakal fotografi.

Berkembangnya industri kemasan, kaleng merupakan salah satuwadah yang banyak dipergunakan oleh industri makanan dan minuman. Praktis, mudah dibawa, dan menarik dengan aneka lukisan atau gambar pada dinding luar kaleng.Meningkatnya penggunaan kaleng sebagai wadah makanan atau minumanmemberikan masalah lingkungan yang menjadi perhatian bersama. Kaleng-kaleng tersebut menjadi salah satu bahan bahan pencemar yang mengganggu lingkungan. Sampah yang menimbulkan karat dan akan mengganggu terhadap kesuburan tanah.Sampah padat yang lama mengalami proses penguraian dalam tanah.

Dalam perkembangannya sampah kaleng menjadibahan yang dicari para pemulung barang bekas untuk dijualke pengepul barang bekas dan diolah kembali dalam pabrik menjadi bahan baru. Oleh beberapa pengrajin keleng bekas tersebut diolah menjadi barang berguna untuk keperluan rumah tangga; parutan kelapa, cikrak, saringan penggorengan, asbakdan sebagainya. Masih banyak yang bisa diperbuat untuk mengurangi sampah ataulimbah kaleng dilingkungan sekitar. Tentu hal ini bukan hal mudah. Sikap konsumtif yang melanda generasi saat ini dengan makanan dan minuman kaleng sebagai sebuah gaya hidupupaya menumbuhkan keasadran untuk mengolah dan memanfaatkan kembali kaleng bekas menjadi barang bergunan memiliki tantangan tersendiri.

Perlu cara khusus untuk menggugah para siswa tempat saya megajar supaya tertarik dan mau mencoba mengolah limbah kaleng menjadi kotak pensil. Saya kisahkan kaleng dalamkehidupanyang telahmembantu membuat kemasan makanan dan minuman menjadi menarik, dan oang yang melihat tertarikuntukmembeli dan mencobanya.Bahkan hiasan yang adapada dinding luar kalengbukan sekesar menggambarkan isi yang ada didalamnya,namun juga ditonjolkan bahwa makanan kaleng merupakan sebuah pilihan gaya hidup bagi masyarakat maju atau modern. Tawaran dan promosi yang menggiurkan meningkatkan konsumsimakanan kaleng sehingga meningkatkan jumlah limbah kaleng yang dibuang dalam lingkungan sekitar. Limbah keleng dengan segala kisah dan kesannya yang membutuhkan kepedulian bersama.

Kisah kaleng bagi siswa-siswi kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Sumenepmenjadi media gambar dan difungsikan sebagai kotak pensil. Fungsi memang ditentukan lebih awal, namun motif dan dekor asi yang harus digambar merupakan pilihan bebas bagi mereka. Bukan hasil akhir yang diutamakan tetapi proses mereka bekerja; (1) keberanian menuangkan ide tanpa rasa takut salah; (2) kesadaran bagi mereka untuk memanfaatkan barangkas menjadi lebih berguna; (3)berlatih sabardengan membuat lukisan atau gambar di didnding kaleng.

Mereka bukan pelukis, sehinggaawalnya banyak yang mengeluh karena tidak terbiasa melukis. Namun, yang patut dipahami bersama bahwa mereka belajar mengolah bahan dengan menghiasinya dengan gambar bukan untuk menjadi pelukis, tetapi memberikanpengalaman untukmembuat gambar sehingga tumbuh rasa apresiasi dan bisa menghargai karya orang lain. Setiap orang memiliki rasa seni atau keindahan dengan kadar tertentu,sehingga dengan berlatih semacam ini kepekaan terhadap keindahan atau estetika bisa tumbuh dan berkembang.

Saat kegiatan dimulai merekamemberikan warna dasar pada dinding kaleng sebelum melukis obyek yang diinginkan. Meski tema gambar diberi kebebasan, namun umumnya mereka menggambar flora aneka bunga dan tumbuhan. Entahlah. Tetapi,inilah sentuhan awal mereka berkenalan dengan kaleng bekas dalam pelajaran biologi, menyentuhnya dan memberinya motif dengan aneka warna sehingga menjadi lebih indah dan pantas untuk dijadikan kotak pensil.

Hal kecil yang mereka perbuat,namun maknanya amat besar bagi lingkungan hidup kita.Mereka telah mencoba memanfaatkan kaleng bekas untukmenjadibermanfaat dalam kehidupannya. Imvestasi kecil dalam hidup untuk turut serta menjaga kelestarian lingkungan hidup. Investasi kecil yang semoga akan terus tumbuh dalam dirinya dan menjadi bagian dari kehidupan merekadi waktu-waktu yang akan datang.( Sumenep, 21 Mei-2014.hidayat raharja)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun