Oleh Hidayat
Artikel yang ditulis oleh A. Rusdiana berjudul "Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS): Membangun Keterampilan Organisasi dan Kepemimpinan Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045" memberikan perspektif yang penting mengenai pengembangan kepemimpinan di kalangan siswa.Â
Dalam konteks yang semakin kompleks akibat kemajuan teknologi dan perubahan sosial, LDKS muncul sebagai solusi untuk membekali generasi muda dengan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang efektif dan bertanggung jawab. Berikut adalah komentar ilmiah mengenai lima aspek utama yang dibahas dalam artikel tersebut.
 A. Pembangunan Karakter Pribadi yang Kuat
LDKS dirancang untuk menumbuhkan karakter yang kuat pada siswa. Kegiatan ini tidak hanya mencakup materi tentang kepemimpinan, tetapi juga tentang integritas, tanggung jawab, dan visi yang jelas. Dengan membentuk karakter yang kokoh, siswa diharapkan mampu mengambil keputusan yang tepat dan bertindak sebagai teladan bagi lingkungan sekitarnya.
 B. Keterampilan Manajemen Waktu dan Sumber Daya
Salah satu fokus utama dari LDKS adalah pengelolaan waktu dan sumber daya. Dalam era di mana efisiensi sangat penting, kemampuan siswa untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan organisasi menjadi kritikal. Melalui pengalaman praktis ini, siswa belajar untuk membuat jadwal, mengatur anggaran, dan mendistribusikan tugas dengan baik, yang merupakan keterampilan penting dalam kepemimpinan.
 C. Jiwa Kolaboratif dan Kemampuan Berkomunikasi
LDKS juga menekankan pentingnya kolaborasi dan komunikasi. Keterampilan ini sangat relevan dalam dunia modern yang mengedepankan kerja tim. Siswa diajarkan cara menyampaikan ide dengan jelas dan mendengarkan pendapat orang lain. Dengan demikian, mereka tidak hanya belajar untuk memimpin, tetapi juga untuk berkolaborasi dan membangun dialog yang produktif.
 D. Mental dan Daya Juang Siswa
Kepemimpinan sering kali diuji dalam kondisi yang menantang. LDKS memberikan pelatihan yang membantu siswa mengembangkan ketahanan mental dan daya juang. Melalui simulasi dan latihan praktis, siswa dipersiapkan menghadapi tekanan dan tantangan, sehingga mereka dapat tetap tenang dan solutif dalam situasi sulit.
 E. Pemimpin yang Bertanggung Jawab dan Berbudi Luhur
Terakhir, LDKS juga berfokus pada pembentukan budi pekerti luhur. Peserta diajarkan untuk berperilaku jujur, adil, dan peduli terhadap orang lain. Karakter ini merupakan esensi dari kepemimpinan sejati dan diharapkan dapat memotivasi siswa untuk menjadi contoh yang baik di lingkungan mereka.
Secara keseluruhan, LDKS memainkan peran yang sangat penting dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi tantangan di masa depan. Dengan mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang komprehensif, program ini tidak hanya bermanfaat dalam konteks pendidikan, tetapi juga dalam membentuk pemimpin yang unggul dan berintegritas untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.Â
Rekomendasi untuk melibatkan lebih banyak simulasi nyata dan narasumber profesional akan semakin memperkuat efektivitas program ini. Dengan dukungan dari sekolah dan orang tua, LDKS diharapkan dapat berjalan dengan lebih optimal dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI