Mohon tunggu...
HIDAYAT
HIDAYAT Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

"Saya merupakan seorang praktisi pendidikan Selain itu, saya juga berperan aktif dalam berbagai lembaga dan organisasi Islam di Kabupaten Bandung, berkomitmen dalam mengembangkan dan memperkuat komunitas melalui pendidikan dan kegiatan sosial."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Revolusi Pendidikan Islam: Sekolah Islam Terpadu bentuk Generasi Berkarakter dan Berprestasi

6 September 2024   23:38 Diperbarui: 6 September 2024   23:52 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. Pribadi Penyampaian Mata Kuliah SIT Perdana Pada Mhs. MPI-S1-Kls. V/E (Jum'at 06/09/2024)

"Revolusi Pendidikan Islam: Sekolah Islam Terpadu Bentuk Generasi Berkarakter dan Berprestasi"

Oleh : Hidayat

Pada Jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) semester V di UIN Bandung yang diasuh oleh Guru besar Prof. Dr. A. Rusdiana, salah satu fokus pembahasan adalah konsep Sekolah Islam Terpadu (SIT). Sekolah ini merupakan model pendidikan yang mengintegrasikan kurikulum umum dan agama Islam, guna menghasilkan lulusan yang cerdas secara akademis sekaligus memiliki karakter Islami yang kuat. Pembahasan ini sangat relevan dengan konteks pendidikan Islam modern yang menuntut adanya keselarasan antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai spiritual.

Tulisan ini akan menguraikan bagaimana SIT berperan dalam membentuk generasi berkarakter dan berprestasi, sejalan dengan visi pendidikan Islam yang utuh dan integral, sebagaimana telah diajarkan dalam perkuliahan MPI. Pendekatan revolusioner dalam SIT, yang menyatukan pendidikan umum dan agama, diharapkan menjadi solusi bagi tantangan pendidikan kontemporer di Indonesia, terutama dalam menghasilkan generasi yang mampu bersaing di dunia global tanpa kehilangan identitas Islaminya.


Sekolah Islam Terpadu (SIT) merupakan bentuk pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam seluruh aspek kurikulum dan kegiatan pendidikan. Dengan dasar Al-Qur'an dan As-Sunnah, SIT bertujuan membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak mulia, spiritualitas yang kuat, dan kemampuan keterampilan yang mumpuni. Dalam hal ini, konsep "Terpadu" berarti Islam yang utuh dan integral, bukan terpisah-pisah, menolak dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum.Maka tulisan ini penting pendekatan pendidikan di Sekolah Islam Terpadu (SIT), di mana nilai-nilai Islam tidak hanya diajarkan dalam pelajaran agama, tetapi juga diterapkan dalam pelajaran umum seperti matematika, sains, dan bahasa. Tujuannya adalah agar siswa tumbuh menjadi individu yang tidak hanya berpengetahuan luas, tetapi juga berakhlak mulia dan mampu menerapkan ajaran Islam dalam setiap aspek kehidupannya, baik secara pribadi maupun sosial. mari kita  brake down, satu persatu:


Pertama Karakteristik Sekolah Islam Terpadu

SIT berfokus pada upaya memadukan pendidikan umum dan agama dalam satu kurikulum. Semua mata pelajaran, seperti matematika, IPA, IPS, bahasa, dan jasmani, diintegrasikan dengan ajaran dan nilai-nilai Islam. Tidak ada konsep sekularisasi yang memisahkan pendidikan umum dari agama atau membatasi pendidikan Islam hanya pada aspek spiritual. Sebaliknya, pendidikan agama dalam SIT juga ditekankan dengan pendekatan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dan tantangan masa depan, membuatnya tetap kontekstual dan bermanfaat.

Pendekatan ini didasarkan pada pemahaman bahwa pendidikan harus mencakup semua aspek kehidupan, baik intelektual, emosional, maupun spiritual. Oleh karena itu, metode pembelajaran yang diterapkan di SIT bersifat komprehensif, mencakup ranah kognitif (pengetahuan), afektif (emosi dan nilai), dan konatif (tindakan).

Kedua Keterpaduan dalam Metode Pembelajaran

SIT juga mengutamakan pendekatan pembelajaran yang memadukan metode kreatif dan inovatif. Pembelajaran berbasis problem solving dikembangkan untuk melatih siswa berpikir kritis, sistematis, dan solutif, sementara pendekatan berbasis kreativitas mendorong siswa untuk berpikir orisinal, fleksibel, dan imajinatif. Dengan demikian, para siswa tidak hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dunia nyata.

Selain itu, SIT memadukan aspek pendidikan aqliyah (intelektual), ruhiyah (spiritual), dan jasadiyah (fisik). Tujuannya adalah membentuk siswa yang memiliki kemampuan intelektual yang berkembang, keimanan dan ketakwaan yang kuat, akhlak mulia, serta kesehatan fisik yang baik. Melalui program-program seperti hafalan Al-Qur'an, kegiatan mukhoyam, dan mabit, SIT berupaya membangun keterpaduan antara pendidikan akademik dan spiritual.

Ketiga Sinergi Lingkungan Belajar

Salah satu aspek penting dalam manajemen pendidikan di SIT adalah keterlibatan aktif semua komponen lingkungan belajar, yaitu sekolah, rumah, dan masyarakat. SIT berusaha mengoptimalkan peran guru, orang tua, dan masyarakat dalam mendidik siswa. Orang tua diharapkan aktif terlibat dalam pendidikan anak, baik melalui kegiatan sekolah maupun di rumah. Selain itu, interaksi siswa dengan lingkungan masyarakat juga diperkuat melalui kegiatan luar sekolah yang mendekatkan mereka pada kehidupan nyata.

Sinergi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat ini merupakan kunci dalam membentuk karakter dan kompetensi siswa. SIT percaya bahwa pendidikan yang sukses tidak hanya terletak pada peran guru di sekolah, tetapi juga melibatkan peran serta orang tua dan lingkungan di luar sekolah.

Dengan pendekatan yang holistik ini, SIT menawarkan sebuah model pendidikan Islam yang tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga membentuk kepribadian siswa secara utuh. Manajemen pendidikan Islam yang diterapkan di SIT merupakan upaya menyelaraskan kurikulum dengan nilai-nilai Islam, metode pembelajaran yang inovatif, dan keterlibatan aktif semua komponen pendidikan. Sekolah Islam Terpadu menjadi salah satu contoh implementasi konsep pendidikan yang menyeluruh, integratif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun