"Revolusi Pendidikan Islam: Sekolah Islam Terpadu Bentuk Generasi Berkarakter dan Berprestasi"
Oleh : Hidayat
Pada Jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) semester V di UIN Bandung yang diasuh oleh Guru besar Prof. Dr. A. Rusdiana, salah satu fokus pembahasan adalah konsep Sekolah Islam Terpadu (SIT). Sekolah ini merupakan model pendidikan yang mengintegrasikan kurikulum umum dan agama Islam, guna menghasilkan lulusan yang cerdas secara akademis sekaligus memiliki karakter Islami yang kuat. Pembahasan ini sangat relevan dengan konteks pendidikan Islam modern yang menuntut adanya keselarasan antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai spiritual.
Tulisan ini akan menguraikan bagaimana SIT berperan dalam membentuk generasi berkarakter dan berprestasi, sejalan dengan visi pendidikan Islam yang utuh dan integral, sebagaimana telah diajarkan dalam perkuliahan MPI. Pendekatan revolusioner dalam SIT, yang menyatukan pendidikan umum dan agama, diharapkan menjadi solusi bagi tantangan pendidikan kontemporer di Indonesia, terutama dalam menghasilkan generasi yang mampu bersaing di dunia global tanpa kehilangan identitas Islaminya.
Sekolah Islam Terpadu (SIT) merupakan bentuk pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam seluruh aspek kurikulum dan kegiatan pendidikan. Dengan dasar Al-Qur'an dan As-Sunnah, SIT bertujuan membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak mulia, spiritualitas yang kuat, dan kemampuan keterampilan yang mumpuni. Dalam hal ini, konsep "Terpadu" berarti Islam yang utuh dan integral, bukan terpisah-pisah, menolak dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum.Maka tulisan ini penting pendekatan pendidikan di Sekolah Islam Terpadu (SIT), di mana nilai-nilai Islam tidak hanya diajarkan dalam pelajaran agama, tetapi juga diterapkan dalam pelajaran umum seperti matematika, sains, dan bahasa. Tujuannya adalah agar siswa tumbuh menjadi individu yang tidak hanya berpengetahuan luas, tetapi juga berakhlak mulia dan mampu menerapkan ajaran Islam dalam setiap aspek kehidupannya, baik secara pribadi maupun sosial. mari kita  brake down, satu persatu:
Pertama Karakteristik Sekolah Islam Terpadu
SIT berfokus pada upaya memadukan pendidikan umum dan agama dalam satu kurikulum. Semua mata pelajaran, seperti matematika, IPA, IPS, bahasa, dan jasmani, diintegrasikan dengan ajaran dan nilai-nilai Islam. Tidak ada konsep sekularisasi yang memisahkan pendidikan umum dari agama atau membatasi pendidikan Islam hanya pada aspek spiritual. Sebaliknya, pendidikan agama dalam SIT juga ditekankan dengan pendekatan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dan tantangan masa depan, membuatnya tetap kontekstual dan bermanfaat.
Pendekatan ini didasarkan pada pemahaman bahwa pendidikan harus mencakup semua aspek kehidupan, baik intelektual, emosional, maupun spiritual. Oleh karena itu, metode pembelajaran yang diterapkan di SIT bersifat komprehensif, mencakup ranah kognitif (pengetahuan), afektif (emosi dan nilai), dan konatif (tindakan).
Kedua Keterpaduan dalam Metode Pembelajaran
SIT juga mengutamakan pendekatan pembelajaran yang memadukan metode kreatif dan inovatif. Pembelajaran berbasis problem solving dikembangkan untuk melatih siswa berpikir kritis, sistematis, dan solutif, sementara pendekatan berbasis kreativitas mendorong siswa untuk berpikir orisinal, fleksibel, dan imajinatif. Dengan demikian, para siswa tidak hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dunia nyata.
Selain itu, SIT memadukan aspek pendidikan aqliyah (intelektual), ruhiyah (spiritual), dan jasadiyah (fisik). Tujuannya adalah membentuk siswa yang memiliki kemampuan intelektual yang berkembang, keimanan dan ketakwaan yang kuat, akhlak mulia, serta kesehatan fisik yang baik. Melalui program-program seperti hafalan Al-Qur'an, kegiatan mukhoyam, dan mabit, SIT berupaya membangun keterpaduan antara pendidikan akademik dan spiritual.