Ketiga Penyempurnaan Agama Islam
  Bulan Zulhijah juga merupakan bulan di mana agama Islam disempurnakan. Allah SWT berfirman:
   Artinya: "Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku atas kalian, dan Aku telah meridhai Islam itu agama bagi kalian." (QS. Al Maidah: 3).
  Ayat ini turun pada saat Haji Wada' (haji perpisahan) di hari Arafah, bulan Zulhijah, yang menandakan kesempurnaan Islam sebagai agama yang diridhai Allah SWT.
Keempat Bulan Haji
  Bulan Zulhijah dikenal sebagai bulan haji, di mana umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menunaikan ibadah haji. Haji merupakan rukun Islam kelima dan wajib bagi setiap muslim yang mampu. Allah SWT berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 97:
  Artinya: "Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, [di antaranya] Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya [Baitullah], maka amanlah dia. [Di antara] kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, [yaitu bagi] orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari [kewajiban haji], maka sesungguhnya Allah Maha Kaya [tidak memerlukan sesuatu pun] dari seluruh alam," (QS. Ali Imran [3]: 97).
Kelima Hari Arafah dan Puasa Arafah
  Salah satu hari yang paling agung dalam bulan Zulhijah adalah Hari Arafah. Bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji, disunnahkan untuk melaksanakan puasa Arafah pada tanggal 9 Zulhijah. Puasa ini memiliki keutamaan yang luar biasa, yaitu dapat menggugurkan dosa-dosa selama dua tahun.
Keenam Berkurban
  Pada tanggal 10 Zulhijah, umat Islam dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ketaatan dan pengabdian kepada Allah SWT. Kurban merupakan amalan yang sangat dicintai Allah dan memiliki nilai ibadah yang tinggi. Sebagaimana riwayat dari Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda:  Artinya: "Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam [manusia] pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya," (Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117).