Mohon tunggu...
Achmad Nur Hidayat
Achmad Nur Hidayat Mohon Tunggu... Konsultan - Pakar Kebijakan Publik

Achmad Nur Hidayat (Born in Jakarta) previously earned Master Public Policy on Economic Policies from Lee Kuan Yew School of Public Policy National University of Singapore (NUS) and from Tsinghua University, Beijing China in 2009. He had an executive education from Harvard Kennedy School of Government, Boston-USA in 2012. He is currently assisting and providing recommendation for both the Supervisory Board of Central Bank of Indonesia and Government of Indonesia in the effort to increase sustainable economic growth, maintain the financial system stability and reinvent human resources capacities in line with technological disruption. He was Chairman of Student Boards (Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia) University of Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Fahri Hamzah dan Fadli Zon Layak Mendapat Bintang Tanda Jasa

11 Agustus 2020   13:22 Diperbarui: 12 Agustus 2020   11:31 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keduanya sampai saat ini sejak reformasi bergulir terbukti tidak korup.

Kedua, Kritik Tapi Tidak Personal.

Fahri dan Fadli selama di parlemen telah membuat hidup parlemen sebagai lembaga representasi perwakilan rakyat yang dinamis.

Kritik fahri dan fadli dalam rangka menyampaikan aspirasi publik yang seringkali dilupakan dalam permainan politik elit tinggi. Saat keduanya mengkritik, biasanya telinga yang dikriitk menjadi merah dan sering salah faham. 

Namun bila didengar baik-baik, seluruh kritik tersebut tidak ada yang bersifat personal. Cara mengkritik tersebut adalah cara yang modern untuk manusia Indonesia yang semakin dewasa. Nothing to Personal, All about Responsibility. Tidak ada yang kritik personal semuanya persoalan tanggungjawab sebagai pejabat publik.

Model kritik seperti itu mampu menjadi inspirasi bagi para kritikus untuk tetap memberikan kritik sehat tanpa harus menyakiti secara personal.

Adalah perlu diapresiasi bahwa Pemerintah saat ini sangat memahami bahwa kritik keduanya adalah tanggungjawabnya sebagai wakil rakyat untuk melakukan check and balance dalam sistem demokrasi Indonesia. 

Presiden mampu melihat kritik keduanya dengan jernih dan terang karena itu tidak ragu memberikan keduanya bintang tanda jasa meski Presiden tidak lepas dari kritiknya juga. Sebuah model kepemimpinan yang sangat dewasa dan patut di apresiasi.

Sumber: CNN Indonesia
Sumber: CNN Indonesia

Solidaritas Merupakan Unsur Dasar Pemulihan Ekonomi Nasional

Dalam perspektif kebijakan publik, pemberian bintang tanda jasa kepada aktivis pejuang reformasi tersebut adalah sangat layak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun