Keduanya sampai saat ini sejak reformasi bergulir terbukti tidak korup.
Kedua, Kritik Tapi Tidak Personal.
Fahri dan Fadli selama di parlemen telah membuat hidup parlemen sebagai lembaga representasi perwakilan rakyat yang dinamis.
Kritik fahri dan fadli dalam rangka menyampaikan aspirasi publik yang seringkali dilupakan dalam permainan politik elit tinggi. Saat keduanya mengkritik, biasanya telinga yang dikriitk menjadi merah dan sering salah faham.Â
Namun bila didengar baik-baik, seluruh kritik tersebut tidak ada yang bersifat personal. Cara mengkritik tersebut adalah cara yang modern untuk manusia Indonesia yang semakin dewasa. Nothing to Personal, All about Responsibility. Tidak ada yang kritik personal semuanya persoalan tanggungjawab sebagai pejabat publik.
Model kritik seperti itu mampu menjadi inspirasi bagi para kritikus untuk tetap memberikan kritik sehat tanpa harus menyakiti secara personal.
Adalah perlu diapresiasi bahwa Pemerintah saat ini sangat memahami bahwa kritik keduanya adalah tanggungjawabnya sebagai wakil rakyat untuk melakukan check and balance dalam sistem demokrasi Indonesia.Â
Presiden mampu melihat kritik keduanya dengan jernih dan terang karena itu tidak ragu memberikan keduanya bintang tanda jasa meski Presiden tidak lepas dari kritiknya juga. Sebuah model kepemimpinan yang sangat dewasa dan patut di apresiasi.
Solidaritas Merupakan Unsur Dasar Pemulihan Ekonomi Nasional
Dalam perspektif kebijakan publik, pemberian bintang tanda jasa kepada aktivis pejuang reformasi tersebut adalah sangat layak.