Mohon tunggu...
Achmad Nur Hidayat
Achmad Nur Hidayat Mohon Tunggu... Konsultan - Pakar Kebijakan Publik

Achmad Nur Hidayat (Born in Jakarta) previously earned Master Public Policy on Economic Policies from Lee Kuan Yew School of Public Policy National University of Singapore (NUS) and from Tsinghua University, Beijing China in 2009. He had an executive education from Harvard Kennedy School of Government, Boston-USA in 2012. He is currently assisting and providing recommendation for both the Supervisory Board of Central Bank of Indonesia and Government of Indonesia in the effort to increase sustainable economic growth, maintain the financial system stability and reinvent human resources capacities in line with technological disruption. He was Chairman of Student Boards (Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia) University of Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Bagaimana Individu Mempersiapkan Diri Hadapi Resesi?

7 Agustus 2020   20:24 Diperbarui: 9 Agustus 2020   02:29 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi resesi global. (sumber: shutterstock.com via kompas.com)

Dan karena kelompok ini biasanya menggunakan Utang hipotek (properti) untuk membeli rumah, keuntungan dan kerugian mereka tergantung  oleh upaya memutar (leverage) aset tetap itu.

Cara paling aman untuk individu tersebut adalah dengan bermitra (berkongsi) dengan investor lain dalam bentuk investasi bersama rumah (share profit dan share burden) yaitu berupaya menjual sebagian kecil dari tanah/ rumah tersebut sambil mendapatkan suntikan uang tunai langsung sehingga mengurangi resiko tagihan rumah lainnya bila ada.

Bila individu tersebut tidak memiliki masalah dengan likuiditas adalah terbaik untuk membiarkan tanah tersebut sampai resesi terurai. Data empirik menunjukan dalam situasi resesi kinerja properti berkinerja baik. Hanya krisis 2007/2008 lalu saja, saat resesi terjadi, harga rumah turun -15% sampai dua tahun berikutnya khususnya di negara maju. Secara rata-rata harga aset naik 5-10% pertahun dalam kondisi normal.

Bila individu memiliki aset berupa saham, ekuitas dan obligasi di masa resesi diprediksi risiko penurunan harga ekuitas tersebut lebih tinggi, dengan skenario terburuk  sebesar  turun -36% sd -90%. Intinya Resesi dapat menyebabkan tingkat pengembalian aset ekuitas tersebut negatif selama 12 bulan pertama resesi.

Secara umum, cara terbaik untuk menghadapi resesi di sisi keuangan adalah dengan mempertahankan portofolio/aset yang terdiversifikasi baik dapat berupa properti, ekuitas, dan uang tunai likuid. Uang tunai likuid disarankan untuk menjadi konsen saat resesi.

Jangan menggunakan leverage (putar-putar resiko) yang berlebihan. Hindari memiliki utang kartu kredit, pinjaman mobil, pinjaman sekolah di masa resesi

Ketahanan keuangan diperlukan oleh setiap individu dalam 24 bulan sejak resesi dimulai. Bila tidak maka Pemerintah seharusnya membantu mereka terutama yang terkena PHK agar dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari. Program seperti BST, Food Stamp dan bantuan lainnya harus diprioritaskan kepada individu tersebut. 

Pusing Cicilan Utang | Sumber: kompas.com
Pusing Cicilan Utang | Sumber: kompas.com

Individu yang mempersiapkan resesi dengan baik umumnya dapat melakukan pembayaran cicilan utang yang tanpa harus melikuidasi asetnya.  

Saran ini berlaku menggunakan asumsi resesi terjadi dalam waktu 24 bulan lamanya, bila resesi Covid19 ini terjadi lebih dari 24 bulan maka bisa jadi kita harus mempertimbangkan melepas seluruh aset  tidak produktif karena resesi itu berpotensi meruntuhkan sistem keuangan agar sistem keuangan baru terbentuk.

Setiap individu harus mawas diri dan kreatif di masa resesi. Kemampuan untuk survival (daya tahan hidup) saat resesi diperlukan. Individu disarankan untuk membentuk komunitas untuk saling berkongsi dan bertahan di masa resesi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun