Mohon tunggu...
Hidayat Marwan
Hidayat Marwan Mohon Tunggu... Lainnya - Cinnamancabello

Hanya seorang manusia biasa yang tertarik dengan dunia kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Film

Bahas Film "Deep Red Love", Drama Jepang yang Mengajarkan agar Tidak Mudah Berputus Asa

28 Desember 2020   11:02 Diperbarui: 28 Desember 2020   11:28 1852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film ini lebih dikenal dengan judul Seki Seki Ren Ren atau Deep Red Love. Selintas penonton hanya disuguhkan kehidupan gadis sekolah menengah yang biasa bernama Juri. Menggunakan seragam outer cokelat, ia berkeliling dari rumah hingga ke gedung sekolahnya. Duduk di kursi belakang tempatnya dan menguping gosip para gadis yang tengah bolos di ruang olahraga. 

Mungkin kita sudah mengira bahwa Juri ini adalah roh, dan itu benar sekali. Ia juga baru menyadari dirinya sudah mati karena bunuh diri lompat dari atap sekolah pun lupa, apa alasan ia bunuh diri?

Selain dirinya yang kini bergentayangan dan tidak dapat berkomunikasi dengan siapapun (termasuk menyentuh benda), ia juga dapat melihat "sesuatu" yang berusaha membujuk manusia untuk bunuh diri bila dalam kondisi paling depresi. Juri menyebutnya Manusia Serangga, karena memang bentuknya menyerupai serangga. 

Kehidupan Juri sejatinya sudah sempurna, memiliki pribadi yang likeable dan pemberani yang membuatnya terlihat menyenangkan dijadikan teman. Ia juga memiliki seorang crush di kelasnya yang merupakan teman sejak kecil. 

Tak ketinggalan juga ia dibesarkan oleh cinta kasih ibunya yang perhatian. Sosok gadis yang pasti ada di sekitar kita, sosok yang mungkin dulu adalah teman sekolah kita. Lantas saat kita disuguhkan kehidupan sempurna sedemikian indahnya, kita penonton akan bertanya-tanya mengapa Juri berpikiran begitu dangkal hingga memutuskan bunuh diri? Meninggalkan orang-orang yang menyayanginya. 

sekisekirenren | sumber: IMDb
sekisekirenren | sumber: IMDb
Film yang diangkat dari novel karya Minato Shukawa dengan judul yang sama ini juga diisi oleh para aktris yang handal dalam memainkan perannya masing-masing. 

Tao Tsuchiya selaku Juri sukses membuat saya ikut merasakan depresi melihatnya, seakan kita juga dapat merasakan betapa kesepiannya bila sendirian di dunia besar ini. Belum lagi, perubahan pribadinya yang dari seorang energik menjadi introvert karena perasaan frustasi. 

Saya suka bagaimana sutradara Konaka dan penulis Shukawa membuat gambaran bahwa semua kehidupan yang terlihat sempurna belum tentu dirasakan sempurna oleh yang merasakannya (baca: pelaku). Yang pada intinya, hal ini merujuk pada manusia tidak pernah merasa puas dan selalu dirundung keresahan yang tidak berarti. 

Tidak ada lagi yang bisa saya gambarkan mengenai film ini, sejujurnya saya pun kesulitan bagaimana memberikan deskripsi mengenai film yang berdurasi 83 menit ini. I really love it, indeed. 

Saya suka bingung bagaimana mendeskripsikan film yang benar-benar membuat saya jatuh cinta. Saya yakin makna yang terdapat dalam film ini pun tidak sedangkal ; jangan bunuh diri, karena bunuh diri bukanlah sebuah jawaban untuk permasalahan, karena ada juga kehidupan orang-orang yang ditinggal bunuh diri, sebab betapapun depresinya, jangan pernah membiarkan Manusia Serangga mengontrol diri kita, seperti apa yang terjadi pada Juri. 

Drama jepang memang selalu menyimpan pesan tersendiri dalam setiap scane yang dihadirkan dalam film ini, jika kalian belum menonton-nya serta penasaran untuk bagaimana kisah seorang juri kalian bisa langsung menonton film ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun