Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang ditujukan bagi anak- anak berusia pra sekolah dengan tujuan agar anak dapat mengembangkan potensinya sejak dini, sehingga mereka dapat berkembang secara wajar sebagai anak sesuai dengan tingkat usia dan tugas perkembangannya. Taman Kanak-kanak sebagai lembaga pendidikan formal seyogianya memiliki kurikulum yang mengandung muatan tujuan dari pendidikan anak usia dini, karena pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan jembatan antara pendidikan lingkungan keluarga dengan masyarakat yang lebih luas yaitu SD dan lingkungan lainnya. Taman Kanak-kanak, seyogianya menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan mencakup aspek kognitif, bahasa, sosial dan emosional. Taman Kanak-kanak, seyogianya menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan mencakup aspek kognitif, bahasa, sosial dan emosional.
Piaget dalam Mayesti(1990:42) mengatakan bahwa bermain adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan secara  berulang-ulang dan akan menimbulkan kesenangan, kepuasan bagi diri sendiri. Piaget juga menjelaskan bahwa bermain terdiri atas tanggapan yang diulang sekedar untuk kesenangan fungsional.
Friedrich Froebel ( 1782- 1852 ) menjelaskan bahwa konsep bermain merupakan proses belajar bagi anak usia dini. Anak diajak bekerja di kebun, bermain dengan pimpinan, bernyanyi, pekerjaan tangan atau keterampilan, bersosialisasi, berfantasi, adalah merupakan proses belajar sambil bekerja.
Berdasarkan beberapa pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa bermain merupakan keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh individu yang sifatnya menyenangkan, yang berfungsi untuk membantu individu mencapai perkembangan kreativitas, baik fisik, intelektual, sosial, moral dan emosional. dengan bermain anak memperoleh kesempatan mengembangkan potensi-potensi yang ada padanya dan memberikan peluang bagi anak untuk berkembang seutuhnya, baik fisik, intelektual, bahasa dan perilakunya.
Guru memiliki peranan penting dalam membantu anak agar dapat membangun konsep dengan baik, sehingga secara komprehensif dapat mengembagkan kreativitas anak usia dini. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya dengan merancang permainan anak yang kreatif.
Seorang guru yang kreatif dalam merancang permainan anak, maka ia akan memberikan alat permainan yang memenuhi persyaratan dari segi estetika maupun manfaatnya dalam kehidupan yang akan dihadapi anak pada masa sekarang dan akan datang. Guru harus dapat mengkreasikan dan memikirkan variasi dari kegiatan bermain, sehingga anak dapat memainkannya dengan bentuk yang bervasiasi.Guru dapat memfungsikan permainan sebagai alat untuk melakukan pengamatan dan penilaian atau suatu evaluasi terhadap anak. Kegiatan ini bisa dilakukan melalui alat permainan dengan cara anak diberikan tugas untuk berkreasi dengan alat permainan tersebut, sehingga tingkat kemampuan pengembangan kreativitas anak akan tertampilkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H