Mohon tunggu...
Hidayah Mursyida
Hidayah Mursyida Mohon Tunggu... Pramugari - .

aku padamu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sukses Butuh Proses

24 November 2023   10:15 Diperbarui: 24 November 2023   11:38 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Derita sepanjang jalan,
Tiada seorang pun pedulikan.
Walau mengantuk semua pintu,
Terasa buntu jalan dituju.

Amplop coklat mengeluh lusuh.
Letih badan bermandi peluh.
Ransel lusuh menjadi teman,
Berisi aneka lembar harapan.

Bibir kering perut keroncongan,
Berpakaian rapi siapkan lamaran.
Beribu doa telah terpanjatkan,
Demi masa depan indah di tangan.

Susahnya mencari pekerjaan,
Membuat putus harapan,
Maka, kuatkan rasa percaya,
Buah kan hasil segala upaya.

Jika segala cara kau halalkan,
Maka, dosa yang kau dapatkan.
Tak apa sekarang susah,
Asal kelak menjadi indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun