Derita sepanjang jalan,
Tiada seorang pun pedulikan.
Walau mengantuk semua pintu,
Terasa buntu jalan dituju.
Amplop coklat mengeluh lusuh.
Letih badan bermandi peluh.
Ransel lusuh menjadi teman,
Berisi aneka lembar harapan.
Bibir kering perut keroncongan,
Berpakaian rapi siapkan lamaran.
Beribu doa telah terpanjatkan,
Demi masa depan indah di tangan.
Susahnya mencari pekerjaan,
Membuat putus harapan,
Maka, kuatkan rasa percaya,
Buah kan hasil segala upaya.
Jika segala cara kau halalkan,
Maka, dosa yang kau dapatkan.
Tak apa sekarang susah,
Asal kelak menjadi indah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!