Mohon tunggu...
Hidayah Qudus
Hidayah Qudus Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Perindu hujan dan penikmat kopi di senja hari
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pemilik blog di https://hiqudsstory.com , content writer, social media enthusiast, juga ibu 3 anak yang bekerja dari rumah.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Jangjo Indonesia Gelar Seni Instalasi dari Gunungan Sampah

7 Juli 2022   14:20 Diperbarui: 7 Juli 2022   14:34 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang menyangka bila gunungan sampah yang bahkan dilirik aja orang nggak akan mau, tapi di tangan para seniman gunungan sampah itu bisa menjadi karya seni. Adalah sebuah karya seni instalasi yang dipergelarkan di bulan Juni lalu di lobby SCBD Ashta District 8, Jakarta, karya Under Our Hill yang merupakan instalasi seni yang diinisiasi oleh Jangjo. Jangjo merupakan sebuah startup di bidang waste management, managemen sampah modern milik anak bangsa. 

Jangjo percaya bahwa lebih dari sekedar dibiarkan tercampur dan menumpuk begitu saja dan menimbulkan polusi di TPA, sampah sejatinya dapat dikelola dengan baik sehingga keberadaannya menjadi sesuatu yang lebih bermakna. Jangjo Indonesia memberikan layanan mulai dari memberikan edukasi terkait pemilahan sampah sampai pada jasa penjemputan sampah pilah di rumah.

Desain instalasi seni yang terbuat dari sampah plastik ini menggandeng biro arsitektur AT-LARS, dan desain ini merupakan replika kondisi gunungan sampah di TPST Bantargebang yang telah mencapai ketinggian 40-50 meter. Ukurannya pun sengaja dibuat dengan perbandingan 1:10 terhadap kondisi aslinya.

"Pengelolaan yang belum optimal dan sampah yang tidak terpilah, membuat sampah semakin menumpuk di TPA. Kami percaya pemilahan sampah dari sumber dapat membantu mengurangi sampah yang pergi ke Bantargebang." ucap Joe Hansen CEO Jangjo Indonesia.

Bisa dibayangkan sebanyak apa sampah yang menumpuk di TPA bantargebang selama ini. Perlu diketahui, setiap harinya warga Jakarta mengirimkan 7.000-8.000 ton sampah ke Bantargebang. Jika kondisi itu terus berlanjut, cepat atau lambat TPST di wilayah Bekasi tersebut akan melebihi batas daya tampungnya. 

Sumber foto: Jangjo Indonesia
Sumber foto: Jangjo Indonesia

Hal inilah yang melatarbelakangi Jangjo membuat dan memanfaatkan sampah yang ada dan dibuat karya seni. Selama pameran seni instalasi ini yang digelar, tidak sedikit perusahaan yang mensponsori seperti perusahaan trading kripto terbesar di Indonesia, Indodax juga didukung oleh perusahaan-perusahaan yang peduli lingkungan seperti Greenhope, Argha Karya, dan In-Lite. 

Adapun tujuan dari pembuatan instalasi seni ini yaitu memberikan gambaran kepada masyarakat Jakarta bahwa sesungguhnya, sampah-sampah yang dibuang setiap harinya memiliki nilai dan banyak yang dapat didaur ulang. Selain instalasi, pengunjung juga dapat melihat pameran yang menunjukkan tas beserta pajangan-pajangan yang terbuat dari sampah. 

Materi edukasi mengenai pemilahan sampah di rumah juga disediakan untuk mengajak masyarakat terlibat langsung dalam proses menangani masalah sampah di Jakarta. Semoga kedepannya masyarakat akan lebih peduli lagi akan sampah yang dihasilkan dan dapat memilah sampah rumah tangga menjadi sesuatu yang bermanfaat.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun