Mohon tunggu...
Hida Amalia Adzkiya
Hida Amalia Adzkiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi ll "dreaming of making it big pushes the mind to keep looking for loopholes to succeed" ll

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Identitas Nasional di Tengah Homogenisasi Global

10 November 2022   00:41 Diperbarui: 10 November 2022   00:45 4251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap negara pasti memiliki identitas nasional yang berbeda. Seperti halnya manusia yang memiliki identitasnya masing - masing , negara mempunyai identitas nasional untuk membedakan antara negara yang satu dengan lainnya. Identitas ini bisa disebut juga sebagai sifat atau jati diri yang melekat pada sesuatu. 

Identitas nasional merupakan istilah yang terdiri dari dua kata yaitu identitas dan nasional. Identitas adalah ciri - ciri, jati diri, atau tanda yang melekat pada seseorang atau sesuatu. Nasional disini dimaksudkan identitas yang melekat pada kelompok - kelompok yang terkait karena kesamaan baik kesamaan budaya, agama, fisik, keinginan, atau cita - cita. 

Setiap bangsa memiliki identitasnya masing - masing sesuai dengan keunikan, sifat, dan karakter suatu bangsa. Identitas yang dimiliki suatu bangsa tidak bisa dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa. Identitas nasional mencerminkan nilai - nilai yang ada dalam masyarakat di suatu negara. Identitas nasional dalam konteks bangsa cenderung mengacu pada kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas suatu bangsa, seperti tarian daerah, bahasa daerah, musik daerah, dan lain sebagainya. 

Salah satu faktor pembentuk identitas nasional adalah faktor pendorong dimana faktor tersebut meliputi komunikasi dan teknologi. Pembentukan identitas nasional yang dinamis ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan prestasi masyarakat Indonesia. 

Semuanya tergantung apakah bangsa Indonesia mau dan mampu membangun untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia. Media dan teknologi memainkan peran yang sangat penting pada proses ini. Berkat koneksi yang dapat dicapai hari ini, memungkinkan berbagai masyarakat saling terhubung satu sama lain, dapat membuat tautan atau persatuan diantara mereka. 

Kemajuan teknologi begitu kuat sehingga mereka menggabungkan orang - orang dari satu benua ke benua lain , berpotensi memfasilitasi pertukaran ideologi, tren, berita, gagasan, dan banyak lagi. Homogenisasi global yang didalamnya terdapat homogenisasi budaya dimana yang satu ini adalah yang paling menonjol jika dibandingkan dengan yang lainya. Homogenisasi budaya merupakan proses dimana budaya dominan menyerang atau menangkap budaya lokal, kembali ke masyarakat yang homogen. 

Dengan kata lain, bahwa kebiasaan, ide - ide, atau nilai - nilai mereka sedang diubah, dapat menyebabkan hilangnya identitas mereka untuk mengadopsi atau mengasimilasi budaya yang lebih global. 

Homogenisasi juga dipahami sebagai proses yang melibatkan pertukaran unsur dan campuran budaya yang berbeda untuk dijadikan satu. Istilahnya sejalan dengan globalisasi budaya, yang mengacu pada perubahan yang diderita masyarakat dalam gaya hidupnya untuk beradaptasi dengan kebiasaan, tradisi, model ekonomi, ekspresi religius, dan bahkan artistik yang baru.

Fenomena globalisasi ini telah menimbulkan ketidaknyamanan dalam budaya tertentu yang telah dipengaruhi oleh hilangnya identitas mereka, dengan mempertimbangkan bahwa budaya yang kuat dapat memaksakan pada mereka model atau pola hidup mereka didepan masyarakat. 

Saat ini warga terus mencari elemen untuk hidup lebih baik, hidup dalam demokrasi dan dibawah hak asasi manusia ,sipil dan politik yang melindungi mereka, serta hak - hak budaya, pengakuan inklusi sosial ,mengesampingkan diskriminasi. 

Sehingga homogenisasi budaya mengambil pengertian yang lebih sosial ,yang berupaya mengurangi perbedaan budaya antar individu atau warga dari berbagai belahan dunia, untuk mencapai tingkat kesamaan atau kesetaraan sosial. 

Padahal hal tersebut tidak sepatutnya dilakukan oleh warga negara karena setiap negara sudah memiliki budayanya masing - masing yang semuanya tidak bisa disamaratakan dan dijadikan sebagai acuan gaya hidup yang dianggap sebagai standar atau kesetaraan sosial. 

Disini pentingnya identitas nasional benar - benar dipegang erat adalah agar warga negara tidak memandang budayanya sendiri sebagai budaya yang ketinggalan zaman dimana mereka harus meng upgrade segalanya mulai dari kebiasaan berpakaian dan gaya hidup yang harus sama dengan budaya negara lain. 

Padahal jika budaya Indonesia ini terus dikembangkan dan diperkenalkan pada dunia maka semua orang yang melihatnya akan kagum karena keberagaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia sangatlah banyak ,tetapi masih bisa tetap bersatu dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga identitas nasional dalam konteks bangsa patut dijadikan sebagai hal yang harus dibenahi bagi masyarakat Indonesia.

Ketika beberapa orang berusaha menjaga kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia tetapi mayoritas masyarakatnya memilih untuk mengikuti budaya lain maka sama saja hal tersebut tidak akan membuahkan hasil.

Indonesia disebut sebagai salah satu negara dengan penggemar boyband / girlband terbanyak didunia. Bahkan mereka rela membeli barang atau membeli tiket dengan harga mahal sekalipun demi mendapatkan dan dapat menonton pertujunkan boyband / girlband yang mereka sukai.

Dari hal tersebut sudah bisa dilihat bahwa masyarakat indonesia masih belum bisa memberikan kontribusi yang baik bagi kebudayaanya sendiri dan mencerminkan masyarakat yang konsumtif terhadap budaya lain dan mudah menerima hal baru tanpa disaring terlebih dahulu mana yang seharusnya diambil dan yang tidak perlu ditiru 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun