Pukul empat tepat, Sora dan Ragnala menyudahi agenda berkeliling di toko buku. Tempat liburan selanjutnya adalah taman. Terletak di pinggir perkotaan, di atas bukit yang hijau, Sora dan Ragnala menggelar tikar. Duduk berdua menyaksikan gedung-gedung yang kosong sambil bercerita banyak hal. Tentang pertemuan mereka setelah empat tahun, tentang masa sekolah, juga tentang hari tua yang mungkin mereka jalani.
Ditemani lagu-lagu dari band 4.20, band favorit Sora dan Ragnala, liburan di Minggu sore itu terasa lengkap. Meski tidak begitu mulus, tetapi Sora dan Ragnala mensyukurinya.
"Sepertinya, kita harus lebih pandai lagi mengatur waktu, Sora," kata Ragnala, sebelum matahari tenggelam. "Karena nyatanya, menghabiskan hari dengan duduk bersamamu di sini jauh lebih menyenangkan daripada berkutat dengan berbagai file dan berkas-berkas."
Sora setuju. "Karena itu, aku mengatakan hari Minggu adalah hari berwarna ungu. Dia penuh cinta. Dan sudah seharusnya kita meluangkan waktu di sana."
Usai matahari kembali ke peraduannya, Sora dan Ragnala pulang. Berlibur di toko buku dan taman, ditambah kemacetan dan ban mobil pecah di tengah jalan, barangkali bukan liburan yang diharapkan oleh banyak keluarga.Â
Namun, bagi Sora dan Ragnala, itu sudah lebih dari cukup. Asal bersama satu sama lainnya, liburan apapun, di hari apapun, akan terasa maknanya.
***
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H