Mohon tunggu...
Siti Nur Hidayah
Siti Nur Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya Siti Nur Hidayah mahasiswa SI Sastra Indonesia di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi "Cadar Raga"

28 Februari 2023   12:15 Diperbarui: 5 Maret 2023   13:16 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:  instagram, google, wolipop lifestyle

Janganlah kau bosan 

Sungguh aku seorang saksi yang indah 

Sang maha pencemburu telah sembunyikanku 

Dibalik sebuah cadar 

Pada hari ini ku tanggalkan cadar raga ini 

Akan kau saksikan bagaimana cemburunya 

Rembulan dan bintang-bintang padaku 

Basuhlah wajahmu 

Dan murnikanlah dirimu 

Sehingga kau bisa saksikan aku 

Atau menjauhlah  engkau dariku 

Karena aku adalah  saksi bagi diriku sendiri 

Aku bukanlah saksi 

Yang esok akan bungkuk sebab tua 

Aku akan selalu muda, menyegarkan 

Dan enak dipandang 

Jika cadar raga ini melapuk 

Sang saksi takkan beranjak menua 

Masa pakai cadar raga akan berakhir 

Tapi kami selamanya hidup 

Ketika iblik melihat cadar raga Adam 

Ia menolaknya 

Adam berkata padanya 

"Engkaulah yang tertolak bukan aku" 

Sementara para malaikat bersujud 

Dengan berkata "kami telah temukan seorang saksi 

Dibalik cadarnya terdapat sosok pujaan 

Yang sifat-sifatnya mempesona akal kami 

Maka kami bersujud padanya

Jika kecerdasan kami tidak dapat membedakan 

Seorang saksi dengan para dukun  yang berbau busuk 

Maka kita telah memberontak  pada cinta sang kekasih 

Apakah kedudukan seorang saksi! 

Ia bagaikan singa Tuhan 

Kami pakai istilah kekanak-kanakan ini

Karena kami sedang berbicara dengan anak-anak

Yang baru belajar membaca 

Anak-anak gampang dibujuk 

Dengan kembang gula atau manisan 

Sebenarnya apa urusan kami bicarakan soal  jajanan! 

Jika dalam perang dijalan Allah 

Datang seorang nenek tua  yang menyamar 

Memakai baju ziarah yang tertutup sampai kepala

Dengan berkata "akulah Rustomi" 

Maka dari gerakannya semua orang  akan tahu 

Dia sebenarnya  seorang perempuan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun