"Nah, ini kenapa juga masih kau kosongi." Sambil menunjuk buku tulisku.
"Nggak ah, terlalu panjang jawabannya. Tapi ini mereka berdua dimana sih jam segini belum datang?" Kataku sambil bersandar di kursi melihat bangku Tasya dan Salsa yang masih kosong.
.....
"Hei, apa ini? Tumben kalian datang duluan? Ah, aku tau, sudah pasti belum buat tugas, kan?" Salsa datang dengan hoodie berwarna kuning.
"Bukan aku ya, tapi dia" Balas Raka menunjukku
"Udah diam, sini aku liat jawaban essaimu nomer empat, Sal. Punya Tasya seperti mengarang saja jawabannya." Kututup buku Tasya
"Tapi dimana Tasya? Dandan di tolilet lagi?" Salsa sambil membuka tasnya.
"Toilet apanya, masih dandan di rumah iya." Wajah Raka terlihat sebal.
"Nih, Daf." Â Kata Salsa sambil memberikan bukunya padaku "Jadi dia mau datang telat lagi? Wah, benar-benar sesuatu dia"
"Gajadi deh, Sal. Nih." Kataku kemudian terdiam.
"Ha?"