Mohon tunggu...
Bimsa
Bimsa Mohon Tunggu... Ilustrator - Pengarang Novel

Mahasiswa Desain Komunikasi Visual di Institut Seni Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Time For Us : Ep.1 Hari Rabu Yang Sial

31 Desember 2019   19:31 Diperbarui: 21 Januari 2020   10:34 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Aku sungguh tidak menyukai hari Rabu, tapi yang kumaksud adalah tidak menyukai semua pelajarannya. Sepertinya hari berjalan sangat lambat di hari Rabu. Mulai dari jam pertama sampai bel pulang sekolah berbunyi, coba bayangkan.

Di pagi hari kami sudah diberi sekumpulan rumus matematika lalu disusul dengan fisika dan buku tebal berwarna biru berisi kumpulan soal dengan durasi dua jam, dan berakhir dengan pelajaran PPKN yang membosankan, oh.. tapi tidak jika yang mengisi kelas adalah wali kelasku, Bu Endang.

Dia menarik walau kata-katanya kadang pedas. Tapi lebih pedas omongan Salsa. Hmm... sepertinya hari ini akan berjalan sangat lambat, ayo kita akhiri hari ini dengan cepat ".

.....

" ...., jadi himpunan penyelesaian soal ini adalah min empat koma tiga. Trimakasih. "

Wah, bagaimana bisa soal sependek itu jawabannya sangat panjang. Tasya mengerjakannya dengan baik materi kali ini. Dan sepertinya tersisa dua soal lagi untuk seseorang maju ke depan. Kuharap bukan aku, sungguh. Kumohon jangan sebut namaku.

" Baik sekali,Tasya. Sekarang tunjuk teman kamu untuk mengerjakan soal selanjutnya."

" Daffa,Bu! "

" Oke, Daffa silahkan maju "

" Daf, maju Daf! "

Aah!. Ada apa dengan Tasya. Benar-benar. Tidak salah lagi kenapa aku selalu was-was jka dia maju mengerjakan soal di depan kelas. Tapi bagaimana bisa dia langsung menyebut namaku begitu jelas keluar dari mulutnya dengan cepat. Alamat sudah.

" Udah maju sana ", kata Raka yang senang sambil mendorongku untuk maju ke depan.

" Aku gapaham sama sekali " ,kataku menolaknya samar-samar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun