" Aku sungguh tidak menyukai hari Rabu, tapi yang kumaksud adalah tidak menyukai semua pelajarannya. Sepertinya hari berjalan sangat lambat di hari Rabu. Mulai dari jam pertama sampai bel pulang sekolah berbunyi, coba bayangkan.
Di pagi hari kami sudah diberi sekumpulan rumus matematika lalu disusul dengan fisika dan buku tebal berwarna biru berisi kumpulan soal dengan durasi dua jam, dan berakhir dengan pelajaran PPKN yang membosankan, oh.. tapi tidak jika yang mengisi kelas adalah wali kelasku, Bu Endang.
Dia menarik walau kata-katanya kadang pedas. Tapi lebih pedas omongan Salsa. Hmm... sepertinya hari ini akan berjalan sangat lambat, ayo kita akhiri hari ini dengan cepat ".
.....
" ...., jadi himpunan penyelesaian soal ini adalah min empat koma tiga. Trimakasih. "
Wah, bagaimana bisa soal sependek itu jawabannya sangat panjang. Tasya mengerjakannya dengan baik materi kali ini. Dan sepertinya tersisa dua soal lagi untuk seseorang maju ke depan. Kuharap bukan aku, sungguh. Kumohon jangan sebut namaku.
" Baik sekali,Tasya. Sekarang tunjuk teman kamu untuk mengerjakan soal selanjutnya."
" Daffa,Bu! "
" Oke, Daffa silahkan maju "
" Daf, maju Daf! "
Aah!. Ada apa dengan Tasya. Benar-benar. Tidak salah lagi kenapa aku selalu was-was jka dia maju mengerjakan soal di depan kelas. Tapi bagaimana bisa dia langsung menyebut namaku begitu jelas keluar dari mulutnya dengan cepat. Alamat sudah.
" Udah maju sana ", kata Raka yang senang sambil mendorongku untuk maju ke depan.
" Aku gapaham sama sekali " ,kataku menolaknya samar-samar