Mohon tunggu...
Halwa Khairani
Halwa Khairani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Punya ketertarikan di bidang seni dan bahasa. Lebih suka mendengar daripada berbicara sehingga tulisan dan grafis adalah bahasa andalan. Berkeinginan untuk berkontribusi di industri kreatif dan dunia konseling.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ada Cinta dalam Setiap Gigitan, Mommom Kitchen Siap Menjadi Rekomendasi Teratas Makanan Khas Rumahan

1 Desember 2024   19:54 Diperbarui: 1 Desember 2024   20:07 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Produk Lasagna dari Mommom Kitchen (Sumber: instagram.com/mommom_kitchen)

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM adalah unit usaha daerah dengan jangkauan kecil. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 menyatakan bahwa usaha mikro memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000, usaha kecil memiliki kekayaan bersih di atas Rp 50.000.000, sementara usaha menengah memiliki kekayaan bersih di atas Rp 500.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan. Total laba tersebut menunjukkan potensi kuat UMKM untuk menjangkau lebih banyak konsumen, terlebih dengan sistem pemasaran inovatif melalui media digital.

Akan tetapi, pengetahuan teknis tentang pengelolaan media digital menghambat pengelola UMKM untuk menampilkan promosi yang konsisten di dunia maya. Di samping itu, hambatan eksternal seperti pesaing yang marak juga dapat mempengaruhi efektivitas branding UMKM di media digital, utamanya media sosial. Di Kota Bogor sendiri, jumlah UMKM cenderung inklusif. Dilansir dari medcom.id, jumlah UMKM di Kota Bogor pada 2023 mencapai 73.336 unit dengan 1.695 unit di antaranya dipastikan produktif sejak tahun 2019.

Di tengah persaingan yang ketat, pentingnya pendampingan branding UMKM untuk menyetarakan kesempatan branding usaha lokal di media digital. Masalah ini kemudian menjadi ambisi untuk meningkatkan reputasi digital di media sosial. Tekad ini salah satunya diaplikasikan oleh Mira Amalia (47), pemilik usaha makanan modern berbasis rumahan yakni Mommom Kitchen. Mira menyorot keinginannya sebagai pelaku usaha untuk mengelola branding digital yang konsisten di media sosial, Ia menyetujui anggapan akan pentingnya mempertahankan citra yang baik di dunia digital. Dalam merealisasikan upayanya, Yourban, sebagai tim pendamping branding kreatif turut membantu memperluas pengenalan merk Mommom Kitchen.

Mommom Kitchen sendiri adalah rumah produksi makanan modern berbasis rumahan yang berlokasi di Jalan Perumahan Bogor Baru Blok F9, Tegal Lega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Semenjak tahun 2016 Mommom Kitchen telah memproduksi berbagai jenis makanan, di antaranya: lasagna, klapertaart, korean garlic cream cheese, picnic roll, spaghetti brulee, dan mac n cheese. Mommom Kitchen memiliki peluang untuk dikenal di hadapan audiens digital secara luas dengan inovasi produk rumahan yang tak lekang oleh zaman. Hal inilah yang memotivasi Mommom Kitchen untuk menaklukkan tantangan brand awareness di tengah persaingan ketat.

Foto Produk Korean Garlic Cheese Bread dari Mommom Kitchen(Sumber: instagram.com/mommom_kitchen)
Foto Produk Korean Garlic Cheese Bread dari Mommom Kitchen(Sumber: instagram.com/mommom_kitchen)

Proses branding didukung dengan konsep yang relevan dengan target audiens media sosial Mommom Kitchen. Branding berfokus pada audiens berusia 20 - 45 tahun yang mengapresiasi cita rasa makanan rumahan dan memiliki peran penting dalam pemilihan makanan dalam rumah tangga atau komunitas tertentu. Upaya ini didukung dengan memberlakukan sebuah kampanye penyebarluasan pengetahuan merk bertajuk Love in Every Bite. Kampaye digital Love in Every Bite adalah konsep pengembangan brand awareness di akun Instagram dan TikTok Mommom Kitchen. Konsep ini ditujukan untuk mengembalikan esensi makanan homemade ke dalam kehidupan sehari-hari. Melalui harga yang berkomplementasi dengan kualitas produknya, Mommom Kitchen berkomitmen memperluas definisi tentang makanan buatan rumah serta menantang pemahaman bahwa makanan olahan adalah rekomendasi pilihan praktis di tengah gaya hidup yang serba cepat.

Kampanye ini juga digagas dengan menegaskan bahwa setiap gigitan produk yang disajikan Mommom Kitchen mengandung cinta, perhatian, dan dedikasi dalam proses pembuatannya. Kampanye Love in Every Bite berlangsung pada 21 September 2024 dan berakhir pada 22 November 2024. Selama perjalanannya, Love in Every Bite telah membawakan beragam jenis konten berupa infografis, video pendek, dan story. Salah satu konten dengan engagement terbaik selama kampanye adalah video pendek bertajuk Spaghetti Brulee yang diunggah pada akun TikTok Mommom Kitchen. Video bercerita tentang kenikmatan spaghetti brulee, sebagai salah satu produk rumahan Mommom Kitchen. Video tersebut telah ditonton sebanyak 1.848 kali dan meraih 337 likes. Salah satu audiens turut berkomentar, "hujan hujan makan spaghetti brulee emang nikmat bgttt." (Klik di sini untuk melihat konten)

Mira, sebagai pemilik usaha Mommom Kitchen mengatakan bahwa konten kreatif dapat meningkatkan citra baik usaha di mata pelanggan. Pemilik usaha menyambut baik upaya peningkatan brand awareness melalui media sosial oleh tim Yourban.

"Kalau misalnya postingannya lebih menarik, sih, otomatis biasanya 'kan lebih bagus lagi, lah (branding-nya). Alhamdulillah terbantu", jelasnya saat menerima kunjungan tim Yourban (15/11/2024).

Mira juga menambahkan bahwa proses branding memerlukan waktu untuk membuahkan hasil yang signifikan. Ia percaya bahwa upaya branding melalui kampanye Love in Every Bite dapat memberi pengaruh positif pada usahanya seiring waktu berjalan.

UMKM sejenis Mommom Kitchen memiliki potensi besar untuk berkembang dengan dukungan branding digital yang inovatif. Upaya branding dengan mengedepankan pengenalan merk secara intensif menjadi salah satu solusi strategis untuk meningkatkan daya saing. Langkah kolaboratif ini menunjukkan pentingnya sinergi antara inovasi digital dan kreativitas untuk mendorong UMKM menuju pertumbuhan yang berkelanjutan. Bentuk pendampingan serupa untuk UMKM lainnya patut dilanjutkan dengan program-program yang lebih mutakhir. Dengan begitu pengetahuan teknis dan non teknis para pelaku usaha dalam mengelola branding merk di dunia digital dapat tersebar secara merata seiring berjalannya waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun