Mohon tunggu...
Halwa Khairani
Halwa Khairani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Punya ketertarikan di bidang seni dan bahasa. Lebih suka mendengar daripada berbicara sehingga tulisan dan grafis adalah bahasa andalan. Berkeinginan untuk berkontribusi di industri kreatif dan dunia konseling.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Bank Sampah: Solusi Inovatif untuk Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Indonesia

29 Mei 2024   01:06 Diperbarui: 29 Mei 2024   01:36 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Freepik (rawpixel.com)

Setiap kegiatan yang dikerjakan oleh manusia menghasilkan material sisa. Hasil sisa ini perlu ditangani dengan baik mengingat intensitasnya akan terus bertambah seiring dengan perkembangan aktivitas manusia. Material yang sering disebut sebagai sampah ini patut menjadi pusat perhatian setiap unsur dalam masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. 

Pasalnya, hasil penginputan data yang dilakukan terhadap 175 kabupaten/kota se-Indonesia pada tahun 2023 menyatakan bahwa timbulan sampah di Indonesia mencapai angka 20,516,892.47 ton per tahun. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, selaku penanggung jawab rekapitulasi data ini, juga menambahkan bahwa 38,5% komposisi sampah tersebut berasal dari rumah tangga.

Sementara itu, sampah dengan intensitas timbulan terbesar merupakan sampah sisa makanan dan sampah plastik dengan persentase berturut-turut 40,8% dan 18,8%. 

Meskipun demikian sampah di Indonesia juga didominasi oleh jenis-jenis lain, seperti kayu; kertas; karet; kulit; kain; kaca; dan logam. Seluruh jenis sampah memiliki pola penanganan berbeda sehingga sebelum ditangani dengan tepat perlu diadakan proses pemilahan.

Sampah yang tidak dipilah akan bercampur dengan material lain. Akibatnya, sampah yang masih bisa diolah kembali dapat terkontaminasi oleh pencemaran dari limbah lain. Hal ini dapat mengurangi potensi daur ulang sampah yang masih layak guna. Peristiwa ini sering terjadi pada sampah kertas dan plastik yang tercemari oleh organisme dekomposer dari sisa-sisa makanan. 

Pada akhirnya proses pengolahan memerlukan waktu yang lebih lama dari biasanya, tak jarang beberapa bagian dari sampah plastik tidak dapat terurai karena sudah tertimbun sampah lainnya. Hal ini berpengaruh terhadap risiko pencemaran lingkungan. Solusi lebih lanjut diperlukan untuk menangani pencemaran sampah tak terurai ini.

Upaya tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Prinsip 3R adalah urutan langkah pengelolaan sampah yang dimulai dari mengurangi sampah, menggunakan kembali dan mendaur ulang. Dalam kehidupan sehari-hari, prinsip 3R dapat diimplementasi sebagai gaya hidup baru. 

Contohnya, membawa sendiri kantung belanja ketika bepergian; menggunakan gelas bekas sebagai pot bunga; atau mengolah bungkus makanan menjadi kerajinan tangan.

Efisiensi prinsip 3R ini perlu direalisasikan dalam lingkup masyarakat. Setiap orang perlu mengaplikasikan gaya hidup bersih yang bisa mengurangi intensitas sampah. Salah satu upaya untuk menggandeng masyarakat dalam usaha ini adalah dengan pembentukan program bank sampah.

Bank sampah adalah sistem pengelolaan yang mampu menghasilkan nilai lebih baik dalam bentuk materi maupun uang. Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, Dan Recycle Melalui Bank Sampah pasal 1 ayat 2, bank sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi. Peraturan lain yang mendukung penerapan bank sampah yakni Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah.

Salah satu contoh Bank Sampah yang ada di Kota Bogor adalah Bank Sampah Sejahtera (BSS) yang terletak di Jl. Sejahtera No.17, RT.06/RW.06, Kedung Badak, Kec. Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat. Bank Sampah ini sudah berdiri sejak tahun 2017 hingga sekarang. Pelaksanaan Bank Sampah Sejahtera pada prinsipnya adalah salah satu bentuk program yang dibuat untuk mengajak masyarakat mengelola sampah.

Sumber: Dokumentasi Ibu Hartati
Sumber: Dokumentasi Ibu Hartati

Untuk menjadi nasabah di Bank Sampah Sejahtera sangatlah mudah kita hanya perlu membawa KTP dan juga KK kemudian akan di data dan diberi buku tabungan serta kantong pilah sampah. Mekanisme penyetoran sampah di Bank Sampah Sejahtera ini juga sudah terstruktur,nasabah bisa menyetor sampah dua kali dalam sebulan yaitu pada Rabu minggu dua dan Rabu minggu ke empat. 

Berbagai jenis sampah bisa disetorkan ke bank sampah mulai dari kardus, duplex, kertas-kertas bekas, dan gelas. Tetapi Bank Sampah Sejahtera tidak menerima sampah jenis styrofoam dan juga mika. Untuk sistem pembagian komisi di Bank Sampah Sejahtera nasabah akan mendapatkan komisi sebesar 60% dan 40% sisanya digunakan untuk biaya akomodasi pekerja yang bekerja di Bank Sampah Sejahtera .

Dalam sesi wawancara bersama Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media SV IPB University, Bu Hartati selaku Penanggung Jawab Tim Kreatif Bank Sampah Sejahtera menuturkan, "Jika banyak masyarakat banyak yang peduli, banyak sekali manfaat bank sampah yang dapat kita rasakan bersama yaitu dapat membuat lingkungan menjadi lebih bersih,nyaman,sehat dan jauh dari penyakit."

Bank sampah membantu masyarakat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan dampaknya terhadap lingkungan. Dengan adanya bank sampah, masyarakat menjadi lebih peduli terhadap pengurangan, pemilahan, dan daur ulang sampah.

Melalui kegiatan bank sampah, masyarakat didorong untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Ini mencakup praktik-praktik seperti mengurangi sampah, mendaur ulang barang-barang, dan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Bank sampah juga memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat. 

Sampah yang dikumpulkan dan dipilah bisa dijual atau ditukar dengan barang kebutuhan sehari-hari, sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan mempromosikan daur ulang, bank sampah membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Ini berdampak positif pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Masyarakat yang ingin ikut andil dalam program bank sampah harus memperhatikan beberapa hal penting yaitu 3R (REDUCE,REUSE,RECYCLE). Pertama REDUCE, Mengurangi produksi limbah dengan mengurangi penggunaan barang-barang sekali pakai atau mengambil langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi sumber daya alam. Ini bisa mencakup praktik seperti membeli produk dengan kemasan minimal, menggunakan energi lebih efisien, atau menghindari pemborosan sumber daya. 

Kedua REUSE, Menggunakan kembali barang-barang atau bahan-bahan yang masih dapat digunakan setelah pemakaian awalnya. Contoh termasuk mengisi ulang botol air minum, mendaur ulang kemasan, atau mendonasikan barang-barang bekas yang masih berfungsi daripada membeli yang baru. 

Dan yang Ketiga RECYCLE, Proses mengubah bahan-bahan bekas menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali. Ini melibatkan pengumpulan, pemrosesan, dan pemurnian limbah untuk menghasilkan produk baru. Mendaur ulang membantu mengurangi penggunaan sumber daya alam yang langka dan mengurangi dampak negatif pada lingkungan.

Pengelolaan sampah tak terurai di Indonesia merupakan tantangan besar yang memerlukan perhatian serius dan tindakan efektif dari berbagai pihak. Harapan terhadap pengelolaan sampah tak terurai di Indonesia adalah adanya peningkatan kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah. 

Selain partisipasi masyarakat, diharapkan juga adanya komitmen kuat dari pemerintah untuk mengimplementasikan kebijakan dan regulasi yang mendukung pengelolaan sampah tak terurai. 

Penerapan hukum yang lebih ketat terhadap pembuangan sampah sembarangan dan insentif bagi industri yang mengadopsi praktik ramah lingkungan dapat menjadi langkah awal yang signifikan. Investasi dalam teknologi pengelolaan sampah yang canggih dan infrastruktur daur ulang juga sangat penting untuk mengurangi dampak negatif sampah tak terurai terhadap lingkungan. 

Dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, Indonesia dapat mencapai pengelolaan sampah yang lebih efektif dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

SUMBER:

  • https://sipsn.menlhk.go.id
  • Peraturan Menteri Negara LingkunganHidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman PelaksanaanReduce, Reuse, Dan Recycle Melalui Bank Sampah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun