Mohon tunggu...
Wildan Awaludin
Wildan Awaludin Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan

Hobi alam

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Curug Cisadane, Keindahan dari Balik Belantara

24 November 2016   07:37 Diperbarui: 4 Juli 2017   08:07 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

09 november 2016

[caption caption="#curug cisadane"]

[/caption]Pagi itu selepas kerja sip malam,kami berniat untuk menyelesaikan sebuah rencana yg berkali kali batal dikarenakan alasan tertentu,yaitu rencana untuk melakukan perjalanan ke curug cisadane.Dari hasil obrolan sehari sebelumnya akhirnya dengan persiapan yang sangat terbatas kami memutuskan pagi itu untuk menuntaskan rencana kami tersebut.

Curug cisadane terletak di dalam kawasan taman nasional gunung gede pangrango (TNGGP) dan merupakan hulu dari sungai cisadane yg alirannya membentang dari kecamatan cigombong sampai ke bogor. Untuk menuju ke curug cisadane bisa melalui jalan masuk ke pusat rehabilitasi narkoba atau BNN LIDO,dari situ bisa di lanjutkan dengan menggunakan kendaraan roda dua menuju ke kampung ciwaluh.

Dari kampung ciwaluh kami mulai melangkahkan kaki dengan menyusuri area pesawahan yg di tengahnya membentang aliran sungai ci sadane dengan batuan nya yang besar dan air nya yang jernih,di kanan kiri kami menjulang perbukitan hutan pinus yang tinggi dan terlihat kokoh. Setelah kurang lebih 15menit menyusuri pesawahan,ternyata kami harus menyebrangi sungai,setelah menyebrangi sungai track yg di lalui masih area pesawahan, tidak berapa lama kemudian sampailah kami di pertemuan antara dua sungai dan di sini kami kebingungan karena tidak ada satupun petunjuk yg menunjukan arah ke curug cisadane,di antara kami pun tidak ada yg tahu jalur menuju curug cisadane.

Di tengah kebingungan tersebut kami memutuskan untuk beristirahat sambil berdiskusi untuk menentukan arah mana yg akan di lalui. Dengan berbekal sedikit informasi yg kami dengar akhirnya salah satu teman kami berinisiatif turun ke sungai untuk mencari jalan.dan ternyata teman kami melihat ada jalan setapak di pinggir sungai. Kami pun memutuskan untuk mengikuti teman kami dengan turun ke sungai dan mengikuti jalan setapak yang teman kami temukan tadi,di jalan setapak itu kami menemukan tanda dari tali yang di ikat pada batang pohon,rupanya itu adalah tanda yg di buat oleh orang yang sebelumnya sudah pernah ke curug cisadane.

Namun ternyata jalan setapak yg kami lewati itu bukanlah jalan yang mudah di lalui,kami mulai masuk hutan dan berjalan menyusuri jalan setapak di pinggiran sungai dengan dinding yang curam dan sesekali jalan itu seperti menghilang karena tertutup oleh semak semak. Kami terus mencari dan mengikuti tanda yang terikat di pohon,sesekali tanda itu mengarah kesebrang sungai,kami pun menyebrangi sungai untuk mencapai jalan setapak yang ada di seberang sungai.

Jalan yang kami lewati terus saja seperti itu,menyusuri jalan setapak menanjak dan menurun yang sudah tertutup semak semak,menyeberangi sungai,dan menyusuri aliran sungai karena di sebagian pinggiran sungai kami tidak menemukan jalan yang bisa di lalui.track yang kami lalui adalah hutan hujan tropis dengan tingkat kerapatan vegetasi yg lumayan rapat. di karenkan musim hujan jalan setapak yang kami lalui pun banyak yang sudah di aliri air.beberapa dari kami mulai kelelahan dan tak jarang kami pun terpeleset atau kaki tersangkut akar pohon lalu terjatuh, tapi kejadian seperti itu justru membuat suasana jadi lebih seru karena kami saling menertawakan setiap kali ada yang jatuh.

Di tengah gelak tawa kami sesekali terdengar suara burung dan aneka satwa yang menghuni taman nasional gunung gede pangrango, kami pun melewati bekas sarang babi hutan yang masih baru mungkin karena mendengar suara keramaian kami babi hutan itu pun pergi meninggalkan sarangnya.

Track menuju curug cisadane ini adalah track yg hampir lengkap dengan variasi track yg di suguhkan oleh hutan hujan tropis di kaki gunung gede pangrango dari mulai berjalan menyusuri bibir sungai dengan dinding curam,jalan setapak naik turun yg tertutup semak,menyusuri sungai dengan batuan yang licin dan airnya yg dingin bahkan sesekali kami harus melewati akar dan dahan pohon dengan cara merangkak.
Perasaan kami saat itu bercampur antara kagum dan tegang merasakan suasana alam liar di tengah hutan, kagum dengan kegagahan alam liar yang jarang tersentuh oleh tangan manusia,tegang dan mencekam merasakan suasana alam liar dengan suara2 aneh yang tidak biasa kami dengar dan pohon tua yang menjulang tinggi kokoh, seolah hutan itu sedang memperhatikan setiap gerak gerik kami dan siap menelan kami dengan kekuatan nya.

Di tengah perasaan yg bercampur baur itu,dalam hati kami pun masih menyimpan pertanyaan yg sama yaitu "kapan kami akan sampai di tujuan kami?" tapi kami pun tidak ingin pulang sia sia sebelum kami sampai di tujuan kami. Akhirnya kami pun saling menghibur diri dengan canda tawa yang masih tersisa. Setelah hampir 2 setengah jam perjalanan,kami mulai mendengar suara gemuruh air yg semakin kencang dan permukaan sungai pun semakin menyempit,dan itu adalah tanda alami bahwa air terjun sudah semakin dekat. Tidak lama kemudian teman kami yang paling depan berteriak memberitahukan bahwa air terjun sudah terlihat, kami pun menjadi semangat lagi ingin segera sampai di air terjun itu. Setelah sampai di air terjun,kami semua sejenak terdiam tertegun menyaksikan keindahan dan kemewahan air terjun yg ada di hadapan kami,air terjun di tengah hutan dengan ketinggian kurang lebih 30meter di bawahnya terdapat kubangan yang airnya sangat jernih dan dingin membuat rasa lelah kami sejenak hilang.

Untuk mengembalikan stamina kami yang sudah terkuras,kami membuka perbekalan  alakadarnya yang kami beli di perjalanan tadi, yaitu nasi bungkus dengan semur jengkol dan sambal. Selesai menyantap perbekalan,sebagian dari kami mulai asik berpoto di air terjun, ada juga yang sibuk menyiapkan beberapa gelas kopi untuk kami minum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun