Mohon tunggu...
Hafiz Hasibuan
Hafiz Hasibuan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Filsafat Islam

Tinggal di Iran sambil studi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pancasila sebagai Jembatan Sinergitas Antara TNI dan Rakyat

5 Oktober 2020   03:39 Diperbarui: 5 Oktober 2020   03:59 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu juga masayarakat, mereka juga dituntut untuk melaksanakan nilai-nilai Pancasila dimulai dari pribadi dan keluarga. Semua itu sudah menjadi karakter dan budaya masyarakat Indonesia. Masyarakat telah memulai toleransi dalam kehidupan keluarga dengan hidup bersama pribadi lainnya yang memiliki jenis kelamin yang berbeda. Masyarakat kita telah menjunjung tinggi keutuhan keluarga dengan toleransi, gotong royong dan nilai-nilai lainnya. mereka melanjutkannya dengan menjaga keutuhan masyarakat. begitu pulalah ke tingkat yang lebih besar, yaitu negara.

Adapun keberadaan TNI jika mampu menjadi guru dalam meningkatkan moral publik, maka gerak masyarakat dalam membangun negara akan semakin cepat, akan lebih mudah memahami dan mengamalkan Pancasila.

TNI hari ini hadir disetiap lapisan masyarakat. TNI ada di desa, di kota, dan dimanapun masyarakat berada. Ditambah lagi dengan penghormatan masyarakat terhadap prajurit TNI masih tinggi. Hal ini masih kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari bagaimana masyarakat memberikan penghormatan, jika salah satu anggota keluarga atau temannya menjadi prajurit TNI.

Penghormatan tersebut akan bernilai positif jika TNI mampu memanfaatkannya dalam pengembangan Pancasila dalam kehidupan masyarakat. Dengan sendirinya akan menjadi filter perkembangan ideologi transnasionalisme.

Begitu pula TNI dapat bergerak ditempat yang beresiko terjadi disintegrasi, nilai luhur Pancasila akan mengeratkan hubungan antara masyarakat.

Kebencian yang menyelimuti golongan separatisme kepada pemerintah dan instansinya dengan sendirinya akan mereda, dan semakin mengerakkan hubungan integritas yang lebih positif.

Aktivis HAM tidak akan lagi menuduh TNI melakukan pelanggaran HAM. Pembangunan akan berjalan, cita-cita luhur pendiri bangsa akan segera terealisasi, amanat undang-undang akan dijalankan, dan keadilan akan ditegakkan. Pribadi masyarakat Indonesia akan berubah menjadi manusia yang adil dan beradab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun