Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam Ensiklopedi Abdurrahman Wahid jilid 1, dengan segala kebesarannya, juga menjadikan Ayatollah Imam Khumaini sebagai  seorang idola dan inspirasitor. Gus Dur yang memiliki wawasan dan bacaan yang luas bukan tanpa alasan menjadikan seseorang sebagai tokoh atau idola baginya.
Walaupun sosok Ayatullah Imam Khumaini dalam Ensiklopedi Abdurrahman Wahid diulas hanya dalam tiga halaman saja, tapi saya dapat menuliskan sedikit ulasan tentang apa yang menjadikan Gus dur mengidolakannya.
Gus Dur bukan saja seorang cendekiawan yang hanya sibuk berteori dengan tulisan atau pendapat pada semua bacaannya, tetapi juga seorang pejuang yang siap mengorbankan apa saja demi nilai yang dianggapnya benar.Â
Gus Dur berani melawan seorang diktator orde baru tanpa takut mati, rela dihujat hanya karena membela minoritas, dan siap turun dari kursi kepresidenan hanya demi kepentingan negara dan rakyat banyak.
Saya akan memulai dari pernyataan Gus Dur tentang kekagumannya terhadap Ayatullah Imam Khumaini;
Dari segi akidah, memang beda antara Syiah dan Sunni. Saya melihat khumaini itu waliyullah bukan dalam konteks akidah melainkan dalam konteks, Khumaini adalah satu-satunya tokoh Islam yang berhasil menegakkan keadilan, memberantas kedzaliman, dan lain-lain. Jadi soal akidah kita tetap beda dengan Syiah.
Atau dalam pernyataan lain mengatakan:Â
Yang saya maksudkan Khumaini waliyullah terbesar abad ini adalah Khumaini melawan kedzaliman Syah Iran.
Ayatullah Imam Khumaini ini adalah pendiri Republik Islam Iran yang menjatuhkan Imperial Persia yang telah berdiri selama ribuan tahun. Ayatullah Khamenei sebagai pengganti Ayatullah Imam Khumaini dalam memimpin revolusi Iran sebagai orang nomor satu di Iran mengatakan dalam bukunya Durane Jadid Alam (masa dunia baru) bahwa zaman ini adalah zamannya Ayatullah Imam Khumaini.
Waliyullah Terbesar