Setiap dalam relung jiwa manusia, terdapat palung-palung kosong dalam hatinya. Disitulah letak cinta akan tumbuh. Ketika kekosongan itu terjadi, maka akan ada krisis yang menghantarkan cinta untuk hadir. Namun kekosongan hati itu bukanlah lagi milik manusia karena porsi terbesar tetap diminta oleh Sang Pemilik Kita agar disisihkan untuknya. Sisanya, kita bisa mengisinya dengan setiap orang yang kita cinta, ibu kita, ayah kita, keluarga kita, dan seterusnya. Cinta itu tidak pernah meminta dan tidak pernah diminta. Datang dengan sendirinya dan pergi dengan sendirinya, beriringan dengan siklus kehidupan manusia. Kekosongan dan kehampaan setiap ratapan bisa muncul karena cinta, kegelisahan serta kesedihan akan mencampurinya, tapi ketahuilah tidak ada yang lebih bahagia daripada merasakan kehadiran cinta yang besar untuk kita.
Ketulusan
Tidak ada harapan yang hadir dengan kehadiran cinta. Namun kebalikannya, akan datang seribu pengorbanan untuk cinta. Ketika aku merasakan cinta, aku tak pernah mengharapkan apapun dari cinta itu. Bahkan tak kupinta cintanya untukku. Tapi, akan kubuktikan cintaku dengan segala cara yang aku mampu, untuk menunjukkan betapa kerasnya hatiku. Ribuan duri yang mengusik hati takkan memecah hening dalam cintaku. Tenang dan tunggu, bahwa aku dan doaku mengiringi langkahku. Seiring dengan cara Tuhan mengujiku, sejalan pula dengan ratapan tangisku, begitu pula dengan hidupku. Takkan goncang tergoyahkan, sampai Dia yang mengambilku.
Heri Fauzan, 21 Apr 17
Spread The Love
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H